GEMA-Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) hari ini memasuki akhir pelaksanaan, Rabu (15/6). Ujian ini serentak dilaksanakan bersama 55 PTKIN di Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Maliki, Dr. M. Zainuddin, MA mengatakan, pelaksanaan tes calon mahasiswa jalur UM-PTKIN ini pada hari pertama dilakukan mulai pukul 07.00 WIB dan hari kedua pukul 07.30 WIB untuk peserta IPA, sedangkan peserta IPS pukul 08.45 WIB. “Bagi peserta yang telat lebih 30 menit maka tidak diperbolehkan mengikuti ujian, ini merupakan ketentuan yang ditetapkan secara nasional,” tegasnya.
Kabiro Akademik dan Kemahasiswaan, Heru Achadi Ahmad turun langsung mengawasi pelaksanaan UM-PTKIN di lingkungan UIN Maliki. Ia mewanti-wanti peserta agar tetap menaati peraturan ujian dan membawa berkas yang disyaratkan. Seperti, kartu ujian, identitas diri, dan ijazah atau surat keterangan lulus. Bagi peserta yang kehilangan kartu ujian atau menemukan kekeliruan data dan foto dapat langsung menghubungi panitia bidang pendaftaran di Gedung B Lt.1.
Heru melanjutkan, seluruh peserta ujian UM-PTKIN dapat menunggu hasil ujian hingga pasca Idul Fitri. “Hasil kelulusan akan diumumkan via situs resmi UM-PTKIN pada 18 Juli 2016,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UIN Maliki, Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, M.Si. menargetkan 3200 mahasiswa baru (maba) untuk tahun ajaran baru 2016-2017 ini. Orang nomor satu Kampus Ulul Albab ini sangat paham bahwa animo peminat UIN Maliki semakin meningkat setiap tahunnya. Namun, penerimaan maba tetap menyesuaikan dengan kuota yang tersedia di Pusat Ma’had al Jami’ah. “Kewajiban mereka untuk setahun di ma’had tetap dan akan selalu dipertahankan, makanya kami tidak bisa menerima lebih dari 3200,” tuturnya.
Tentunya, lanjut Mudjia, UIN Maliki akan terus berbenah agar dapat menampung banyak mahasiswa baru di tahun-tahun selanjutnya. Pihak kampus sedang menamba fasilitas gedung perkuliahan dan penambahan kuota ma’had. Lahan 100 hektar di Desa Junrejo, Kota Batu menjadi pilihan wilayah yang digadang-gadang akan menjadi ikon baru kampus. “Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa fasilitas pendidikan,” paparnya.
Sistem integrasi keilmuan yang menjadi salah satu andalan UIN Maliki bertujuan untuk mencetak generasi bangsa yang tinggi intelektual serta spiritual yang mendalam. “Kampus ini berkomitmen untuk mengembangkan dunia pesantren dalam kampus,” ujar Guru Besar Sosiolinguistik tersebut. Melalui program itu, kampus berlogo ulul albab ini menunjukkan keberhasilan dalam prosesnya baik paradigma keilmuan serta filosofi. “Keberhasilan ini patut disyukuri dan harus terus dikembangkan dan tidak boleh ada kata puas,” tegasnya.
