GEMA-Pagi ini, Senin (5/9) seluruh dosen tetap non PNS di lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang mengikuti pelatihan Pedagogik. Bimbingan yang diberikan oleh tim Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) itu akan berangsung selama empat hari dan berakhir Kamis (8/9).

Kegiatan Pedagogik yang ke delapan kalinya ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si dalam sambutannya dia menegaskan bagi seluruh dosen untuk mengabdikan dirinya bersama-sama membesarkan kampus ber logo ulul albab ini. Prof Mudji mengajak seluruh peserta pelatihan pedagogik berpacu dan berkarya. Pasalnya, saat ini banyak cara yang bisa dilaukan dalam berpartisipasi membesarkan institusi ini. Salah satunya bisa dilakukan melalui penulisan karya ilmiah, menulis di media, dan tentunya melakukan kewajiban utamanya sebagai dosen yang biasa disemut sebagai tri dharma perguruan tinggi.
“Kegiatan pedagogik seperti ini harus diikuti dan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi setiap dosen,” terangnya.
Selain itu, semua dosen di UIN Maliki harus mengikuti budaya yang berlaku di kampus ini, salah satunya budaya shalat berjamaah di masjid dan mengajarkan keilmuan berbasis integrasi agama dan sains. Begitu juga dengan persoalan etika para dosen muda harus tetap dijaga, jangan sampai ada dosen yang melakukan tidakan yang tidak patut dicontoh oleh mahasiswanya. “Bapak Ibu dosen akan menjadi model percontohan bagi mahasiswanya, untuk itu sya harap etikanya harus selalu dijaga,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala LPMP Muhtadi Ridwan juga menegaskan bahwa setiap dosen baik yang PNS maupun non-PNS harus menjalankan kewajibannya sebagai pendidik. Dan selama empat hari kedepan semua peserta pedagogik akan diajak untuk memahami tugas dan kewajibannya sebagai dosen. “Semua peserta akan diajak untuk memahami tradisi UIN Maliki baik dari tradisi keagamaan maupun dari sisi akademiknya,” terang Muhtadi.
Mantan Dekan Fakultas Ekonomi itu juga menegaskan bahwa selama empat hri ini semua dosen muda yang mengikuti kegiatan pedagogik ini tetap dizinkan untuk menunaikan kewajibannya sebagai pengajar, sehingga bagi siapapun yang ada jam mengajar akan diberikan izin. “Bagi yang izin mengajar diperbolehkan dengan ketentuan harus mengganti jam pelatihan pedagogik yang ditinggalkan,” pungkasnya.