GEMA-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang adakan purna jabatan seorang dosen, KH. Chamzawi, Sabtu (17/9).
Agenda tersebut diisi dengan testimoni, orasi budaya, dan bedah buku Santri dan Kiai yang ditulis untuk mantan Kajur BSA ini. Seperti kata Muhammad Faisal Fatawi, ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA), acara tersebut bertajuk Hormat Santri Untuk Kiai dan dihadiri oleh seluruh civitas akademika UIN Malang. “Acara purna bakti itu sebagai pelepasan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) KH. Chamzawi menjadi pensiunan,” tambah koordinator Forum Komunikasi Kiai dan Santri (FKKS) itu.
Status PNS yang kini dilepas oleh Kyai Chamzawi, tak menghalangi dirinya untuk terus berkiprah di masyarakat. Dalam penjelasannya, lulusan Lirboyo ini masih ingin untuk fokus mengabdi. “Saya hanya melepas kepegawaian, tapi saya masih punya tugas mengabdi pada masyarakat,” terangnya.
Isroqunnajah Ketua Mudir Ma’had Sunan Ampel al-Aly (MSAA) menjelaskan, KH. Chamzawi adalah sosok yang kiai, istiqomah, sabar dan santun, yang sangat menjaga kesederhanaan dan kesahajaannya. Orang yang biasa disapa Gus Is itu juga berharap kiai Chamzawi tetap memanfaatkan waktunya untuk lebih kongkrit mengayomi masyarakat. “Saya berharap Kiai Cahmzawi tetap bersyi’ar dan mengabdi,” tambah teman sejawat KH. Cahmzawi ini.
Acara Purna Bhakti KH. Chamzawi ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi bagi seluruh mahasiswa UIN Malang agar meniru perilaku kealiman dan syi’ar spiritualnya. Seperti kata Salma Bariroh, mahasiswi yang diampu oleh KH. Chamzawi sebagai dosen wali, berharap KH Cahmzawi bisa terus menjadi teladan dengan jasa-jasa yang telah dilakukannya. “Kyai Chamzawi adalah sosok yang ke-bapak-an, sehingga saya berharap beliau tetap berdakwah di bidang pendidikan,” tambah mahasiswi jurusan BSA ini. (ind/nhl)