Keanehan Perilaku Katak : Silahkan Dimaknai Sendiri
Prof. Dr. H. Imam Suprayogo Jumat, 16 Desember 2016 . in Dosen . 5778 views

Tanpa sengaja, saya menyaksikan perilaku beberapa katak dalam bekerjasama menangkap mangsanya. Sebagai binatang pada umumnya, katak tidak mampu berpikir, sekalipun binatang itu memiliki otak. Namun demikian, atas kekuatan insting yang dimilikinya, mereka dapat membangun kerjasama.

Katak dapat lari, tetapi tidak bisa menangkap mangsanya, nyamuk misalnya, apalagi yang berada di tejpat yang tinggi. Tapi rupanya, katak pun bisa menggunakan kekuatan khayalannya. Agar bisa menjangkau dan menangkap mangsanya, katak pun bekerjasama. Caranya, beberapa ekor binatang itu secara bersama-sama menyusun tubuhnya, menjadi bertumpuk-tumpuk, hingga mencapai mangsa yang akan diterkam.

Melalui cara tersebut, katak berhasil menangkap mangsanya yang berada di tempat yang tinggi yang sebenarnya di luar jangkauannya. Namun sayangnya, katak yang bisa menikmati hasilnya, hanyalah yang berada di tempat yang paling atas. Sementara itu sekian banyak katak lainnya hanya sekedar dijadikan tangga dan tidak ikut menikmati hasil usaha bersama sebagaimana dimaksudkan itu.

Katak yang berada di posisi paling atas dapat menangkap dan sekaligus menikmati binatang yang menjadi mangsanya, tetapi tidak pernah berperilaku adil, yaitu membagi hasilnya kepada sesama yang telah ikut berjuang. Tentu, sesama katak tidak pernah protes dan saling mempermasalahkan atas ketidak-adilan itu.

Memperhatikan perilaku katak tersebut, segera terbayang tentang kehidupan manusia yang disebut sebagai makhluk mulia. Rupanya tidak sedikit manusia, dan bahkan disebut pemimpin sekalipun, untuk meraih keberhasilan hidupnya, mereka mengeksploitasi sesama. Banyak orang direkayasa agar bersedia mendukungnya, tetapi setelah yang bersangkutan berada di atas dan menikmati hasilnya, ternyata sedemikian mudah melupakannya.

Melihat kejadian tersebut, segera muncul pertanyaan di dalam hati, yaitu siapa meniru siapa. Apakah orang-orang yang gemar mengekploitasi sesama dan akhirnya disebut pemimpin sebenarnya meniru kehidupan katak, ataukah sebaliknya, yaitu katak yang sebenarnya meniru kehidupan manusia. Atau memang sementara, antara manusia dan katak sebenarnya memiliki perilaku yang tidak jauh berbeda. Silahkan, dikaji secara lebih mendalam lagi. Wallahu a'lam

(Author)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up