GEMA-Banyak kosa kata Bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari Bahasa Arab.
Itu tidak lain dilatarbelakangi oleh proses penyebaran Islam di Indonesia. Dan dalam beberapa dekade, Islam bisa diterima dan dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Selama proses itu masyarakat Indonesia mulai terbiasa dan lekat dengan Bahasa Arab.
Duta Besar Saudi Arabia, Dr. Shalih al-Syitsri, memberikan perhatian khusus atas perkembangan Bahasa Arab di Indonesia, Minggu (18/12). Dr. Shalih, dalam sambutannya di acara Hari Bahasa Arab Internasional, mengatakan bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pembelajaran Bahasa Arab secara tidak langsung menjadi beban Kerajaan Saudi Arabia. Sebab Kerajaan harus berpikir bagaimana Bahasa Arab ini bisa dipelajari dengan mudah oleh orang Indonesia. “Itu menjadi tanggungjawab kami, bagaimana mengajarkan dan memberikan pembelajaran Bahasa Arab dengan baik di sini,” jelasnya.
Masih kata Dr. Shalih, pembalajaran Bahasa Arab tidak akan mencapai hasil yang baik jika tidak terpenuhi unsur-unsur ini. Kurikulum harus baik, guru harus yang kompeten, semangat pelajar pun harus juga tidak kalah penting, dan terakhir lingkungan berbahasa wajib ada guna mendukung proses pembelajaran tersebut. “Unsur-unsur itu harus ada semua. Dan pasti pembelajaran Bahasa Arab akan mendapatkan hasil yang ideal,” tambahnya. (sy/nhl)