Bangsa Indonesia Harus Meraih Kemenangan
Prof. Dr. H. Imam Suprayogo Selasa, 13 Desember 2016 . in Dosen . 2438 views

Pada akhir-akhir ini bangsa Indonesia terasa sedang diuji kemampuannya, terutama dalam merawat persatuan. Bangsa ini majemuk tetapi bersatu sehingga disebut bhinneka tunggal ika. Keadaan seperti itu tidak mustahil dalam kehidupan sehari-hari masih terjadi kompetisi dan bahkan konflik. Hal demikian itu sebenarnya tidak mengapa asalkan masih berada pada kerangka untuk memajukan bangsa secara bersama-sama.

Sementara itu yang tidak dibolehkan adalah berpecah belah, disintegrasi, saling mencari kemenangan dan keunggulan tetapi sekaligus juga merendahkan dan mengabaikan pihak yang lain. Kebersamaan adalah keadaan yang seharusnya selalu dirawat secara bersama-sama. Perasaan menang boleh dimiliki, tetapi jangan sampai menjadikan yang lain ditinggal, direndahkan, dan diabaikan.

Bangsa yang majemuk pasti masing-masing memiliki cirri-ciri, nilai-nilai, adat istiadat, dan lain-lain yang berbeda-beda. Perbedaan itu tentu harus diakui dan dihargai. Mengakui tidak berarti harus mengikuti dan atau meniru. Memahami dan menghargai ciri, karakteristik, sifat orang lain tidak perlu diartikan sebagai kekalahan.

Masing-masing orang atau kelompok selalu tidak sama tetapi perbedaan itu tidak boleh dijadikan sebab saling memusuhi. Jika setiap perbedaan dipandang mengganggu atau musuh, maka setiap orang akan selalu memiliki musuh. Sesuatu yang harus dipahami bahwa sebenarnya dari asal muasal penciptaan manusia sudah terjadi perbedaan. Disebutkan di dalam kitab suci al Qur'an bahwa manusia diciptakan dari seorang laki-laki dan perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, agar mereka saling kenal mengenal.

Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku yang berbeda-beda, tentu akan menjadi indah jika masing-masing berhasil saling mengenal dan menjaganya. Mengenal adalah awal dari proses untuk saling memahami, dan kemudian menghargai, saling kasih sayang, dan akhirnya berbuah saling bertolong menolong. Bangsa ini menjadi menang, dalam arti berhasil menjaga persatuan manakala proses tersebut dijalankan semestinya.

Dimulai dari saling mengenal atau ta'aruf seharusnya selalu dijalankan agar kemudian menjadi saling memahami. Kelalaian berupa saling menganggap orang lain sesat, kafir mengkafirkan, dan sejenisnya adalah tidak akan ada untungnya. Siapapun yang disebut sesat atau kafir, sekalipun sebenarnya sebutan itu tidak memiliki makna apa-apa, akan mendatangkan ketersinggungan dan bahkan kemarahan. Oleh karena itu, jika setiap orang berhasil menjaga dirinya, sehingga tidak menyampaikan sesuatu yang menjadikan orang lain tersinggung, terganggu, dan bahkan marah maka bangsa ini akan meraih kemenangan yang sebenarnya, yaitu menang atau berhasil dalam menjaga persatuan yang diamanahkan kepada setiap warga negara. Wallahu a'lam

(Author)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up