Tidak kulihat seindah ini.
Kegembiraan para alumni UIN Maliki.
Mereka melihat dan mencari kenangan lagi.
Mereka bicara tentang pohon-pohon yang dulu tempat santai.
Gedung-gedung tempat kuliah yang sangat berarti.
Tempat duduk dan segala yang pernah disinggahi.
Lebih dari semua.
Mereka juga saling bercerita.
Bahkan dengan tetesan air mata.
Betapa indah mereka sewaktu kuliah.
Dengan sarana yang sederhana tapi indah.
Dengan gedung apa adanya tetapi raih sarjana.
Sulit rasanya nalar bicara tapi ada yang sangat rahasia.
Ternyata pendidikan lebih banyak ditentukan sumber daya manusia.
Para tenaga pendidik yang sangat kompeten dan bijaksana.
Mendidik mahasiswa dengan penuh etika dan hikmah.
Dengan niat tulus tanpa banyak mengundat jasa.
Reuni kembali ke masa silam lagi.
Satu persatu mereka kupas dengan indah sekali.
Mengenang para tenaga kependidikan yang sangat mumpuni.
Dengan akrab mereka melayani mahasiswa mahasiswi.
Dengan pelayanan yang begitu saja tanpa pola kebiri.
Sungguh terkenang kembali nama-nama mereka di sini.
Meski sudah tidak ada lagi yang bisa ditemui.
Tetapi masih teringat jasa mereka yang sudah terpatri.
Tridimesional/dimensi history.
Masa lalu, kini dan masa depan UIN Maliki.
Kini proyeksi masa lalu, masa depan hasil proyeksi masa kini.
Tidak bisa dipisahkan menjadi tiga yang terpisah sama sekali.
Semua terkait yang menjadi satu kesatuan terpatri.
Alumni adalah masa lalu, kini dan masa depan institusi.
Menjadi kebanggaan dan harapan UIN Maliki.
Masih terus kita jalin tanpa putus dan tanpa berhenti.
Terimakasih alumni.
Tangisan air mata simpati.
Tanpa ragu semua untuk mengabdi.
Tahun depan kita semua bertemu kembali.
Malang, 23-06-2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy