HUMAS-Saat ini, semua PTKI saling berlomba untuk menjadikan lembaganya menjadi populer dan berkembang dengan penyusunan program kerja yang menjadi salah satu komponen penting Dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Begitu juga dengan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, melalu forum pra rapat pimpinan seluruh pemangku kebijakan di kampus berlogo ulul albab diajak untuk fokus guna mensinkronkan program kerja yang ada dengan program prioritas universitas, Senin (20/12).
Rektor UIN Malang Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA menyampaikan bahwa institusi yang terakreditasi A ini untuk tahun 2022-2025 memiliki target program prioritas yang harus direalisasikan salah satunya yaitu persoalan akreditasi program studi di tingkat internasional. "Setidaknya 2023 prodi yang diajukan bisa submit untuk akreditasi internasional," jelasnya.
Selain itu, proses akreditasi di kancah internasional ini juga menjadi salah satu indikator bahwa kampus ini sudah menuju world class university (wcu). "PTKIN saat ini sudah menyiapkan program WCU nya, dan yang dilakukan tentu memperkuat SDM serta meningkatkan pelayanannya," tegasnya.
Untuk itu, kata dia, UIN Malang harus tetap menjaga keunggulannya dan harus menyiapkan program prioritas yang selaras dengan pengembangan UIN Malang kedepan. Program besar itu salah satunya green campus, bagaimana kampus uin ini sejuk, hijau dengan lingkungan yang bersih dan indah. "Sehingga proses pembelajaran di kampus mahasiswa bisa nyaman dan betah," ungkapnya.
Persoalan smart kampus juga menjadi program prioritas di tahun 2022. Untuk mendukung rencana tersebut tentu dibutuhkan peran PTIPD selaku IT kampus ini yang bisa memberikan pelayanan kepada sivitas akademika sehingga mahasiswa bisa mengakses apapun melalui HP qtau gadgetnya masing-masing. "Saya yakin jika ini dilakukan dengan serius insyaallah bisa," harapnya optimis.
Selain itu, persoalan publikasi hasil penelitian di jurnal internasional yang terindeks scopus menjadi program prioritas juga. Jika di hitung dari jumlah dosen setidaknya setiap dosen punya jurnal yang publish di jurnal internasional. "Saya berharap para pengelola jurnal dan artikel dosen yang masuk di jurnal internasional bisa diusahakan untuk diberikan reward yang sesuai," jelasnya.