HUMAS-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) melakukan kiat khusus dalam rangka menyongsong transformasi dari satker Badan Layanan Umum(BLU) menuju ke Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum(PTN-BH). Salah satu mediasinya yakni menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD). Acara yang bertajuk Rancangan Strategi menuju PTN-BH yang Unggul dan Bereputasi Internasional itu bertempat di Ruang Senat, Lt. 4, Gedung Rektorat Ir. (HC) Soekarno. Rabu(12/1)
Tidak tanggung-tanggung sebagai narasumber pada FGD kali ini, UIN Maliki Malang mendatangkan orang nomer wahid dari salah Perguruan Tinggi tertua di Indonesia yang berada di Kota Gudeg atau Yogyakarta, yakni Universitas Gadjah Mada(UGM). Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng., IPU., ASEAN Eng. merupakan rektor UGM periode saat ini. Dalam kesempatan emas itu, begitu sangat berharga bagi UIN Maliki Malang untuk menimba pengalaman dan ilmu dari seorang rektor yang pada bulan September 2019 kemarin mendapat status sebagai ASEAN Engineer dari ASEAN Federation of Engineering Organizations(AFEO). Sehingga dalam acara tersebut dihadiri oleh rektor UIN Maliki Malang beserta jajarannya, Direktur Pascasarjana, para Dekanat, para Kabiro sampai dengan para pimpinan unit terkait lainnya.
Sementara itu dalam materi FGD, Prof. Panut Mulyono menyampaikan banyak hal tentang apapun itu yang berkaitan dengan proses suatu lembaga/instansi pendidikan tinggi menuju PTN-BH. Dicontohkan juga secara langsung UGM, UI, IPB, ITB dan PTN lainnya dalam bertransformasi ketika masih berstatus PTN-BHMN. Hingga dalam penutupnya ada tiga hal yang mesti diperhatikan, yakni: pertama, PTN-BH memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya, baik bidang akademik maupun non-akademik. Kedua, Budaya mutu harus terus dikuatkan di perguruan tinggi untuk peningkatan berkelanjutan. Dan terakhir, ketiga adalah program internasionalisasi perguruan tinggi merupakan syarat tercapainya reputasi global.(ptt)