HUMAS-Kabar gembira kembali menggaung di Universitas Islam negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, bagaimana tidak setelah mengukuhkan puluhan guru besar di lingkungan UIN Maliki malang hari ini Jumat (28/1) dosen UIN Maliki Malang masuk dalam daftar 5000 ilmuan terbaik Indonesia versi Alper Doger (AD) Scientific Index tahun 2022.
13 dosen terbaik tersebut diantaranya dua mantan Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si, Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA Prof. Dr. H. Achmad Sani Supriyanto, M.Si, Dr. Vivin Maharani Ekowati, MM, Dr. A Ghanaim Fasya, M.Si, Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M. Ag, Miftahul Huda, M.Pd, Dr. H. Fauzan Almanshur, MM, Prof. Dr. H. Muhammad Djakfar, Dr. H. Ahmad Barizi, Dr. H.M. Faisol Fatawi, M.Ag, Dr. Elok Kamila Hayati, M.Si, Dr. Mustafa Lutfi, MH. Pemeringkatan akademik menggunakan impact factor memang sudah dilakukan oleh para ilmuwan sejak lama. Ini dilakukan untuk mempermudah dalam mengakses hasil penelitian dari para akademisi, sistem AD Scientific Index ini digunakan sebagai mesin penilai yang dipublikasikan secara online dan seberapa aktif seorang penelit melakukan publikasi hasil risetnya. Sehingga kehadiran AD ini hanya sebagai indikator numerik saja yang menunnjukkan keaktifan seorang peneliti.
AD (Alper-Doger) Scientific Index merupakan studi dengan metode yang digunakan mengacu pada H-index, I-Index dan sitasi yang diindex Google Scholar yang menunjukkan total dan koefisien produktivitas kinerja publikasi selama lima tahun terakhir dari para ilmuwan, berdasarkan skor H-Index dan kutipan menurut Google Scholar. Indeks memberikan peringkat dan penilaian ilmuwan dalam suatu bidang studi dan cabang akademik dari 14.120 perguruan tinggi dan 215 negara. AD Scientific Index menggunakan metode pemeringkatan yang dikembangkan Prof. Dr. Murat ALPER & Associate Prof. Dr. Cihan DÖĞER.
Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA mengajak seluruh dosen dan tendik untuk bisa mengembangkan dirinya masing-masing untuk selalu aktif dalam melakukan tri dhrama perguruan tinggi yang salah satunya ada penelitiannya. Seorang dosen memang diwajibkan untuk selalu aktif melakukan risetnya dan mempublikasikan agar apa yang ditemukan bisa dimanfattkan bagi yang berkepentingan. “Tentunya penelitian yang dipublikasikan harus berkualitas dan masuk dalam indek scopus atau mesin pengindeks lainnya,” terangnya.
Untuk itu, kata dia, dosen yang lain juga harus berlomba menulis hasil karya ilmiahnya dan dipublikasikan di jurnal yang terakreditasi baik nasional maupun internasional. “Semoga kedepan tidak hanya 13 dosen saja yang masuk di AD Scientific Index akan tetapi bisa lebih dan ini harus di dukung sepenuhnya oleh lembaga,” paparnya.
Semoga, harap rektor, para dosen di UIN Maliki malang bisa berkontribusi aktif dalam dunia penelitian yang nantinya bisa memberikan manfaat seluas-luasnya bagi kepentingan masyarakat Indonesia dan umumnya dunia. “Selamat kepada para dosen yang produktif dan semoga capaian ini bisa di tiru oleh dosen yang lain di UIN Maliki Malang, sehingga kampus ini menjadi Unggul dan bereputasi Internasional,” harapnya.