HUMAS-Bertindak sebagai pembina apel pagi kali ini, Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (Kabiro AAKK) UIN Maliki Malang, Dr. Barnoto, M. Pd. I memberikan review singkat tentang tujuan dari sistem pendidikan nasional. Pelaksanaan apel pagi seperti agenda sebelumnya yakni berlokasi di teras depan gedung Rektorat Ir.(HC) Soekarno dan yang bertugas adalah fakultas Ekonomi.Senin(7/3)
Dalam arahannya, kabiro yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala AUAK di IAIN Kediri ini memaparkan tujuan penting dari sistem pendidikan di Indonesia dengan mengacu pada Undang-undang (UU) Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional terutama yang tertuang pada poin atau pasal ketiga. Diungkapkan oleh Barnoto bahwa tujuan dari pendidikan nasional adalah dalam rangka untuk berkembangnya potensi peserta didik. "Menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab", ungkapnya.
Oleh karena itu, masih kata Kabiro AAKK ini bahwa dengan berpacu pada UU tersebut maka apa pun jenis pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia, terutama pembelajaran program studi(prodi) yang dijalankan di UIN Maliki Malang dengan mengedepankan penguatan keilmuan, keimanan dan ketaqwaan maka sebenarnya tujuan dari sistem pendidikan itu adalah terwujudnya akhlak yang mulia. "Sehingga apabila di UIN Maliki Malang, para dosen, seluruh karyawan dan mahasiswanya telah memiliki akhlak mulia, itu sungguh luar biasa sekali", tegasnya.
Hal terebut juga sangat membantu mewujudkan tujuan utama kampus Islam berlogo Ulul Albab ini yakni menjadi universitas unggul bereputasi internasional yang pada akhirnya mencapai level World Class Islamic University. "Namun pastinya semua itu tidak bisa terwujud tanpa adanya kerja keras, kebersamaan dan kedisiplinan. Sehingga apabila pimpinan memiliki cita-cita yang tinggi maka harus sampai titik akar/paling bawah juga bisa berjalan bersama untuk saling mendukung terwujudnya cita-cita itu! ", pungkasnya.(ptt)