HUMAS-Tim UIN Mengabdi tahun 2022 mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan pemahaman keagamaan. Peningkatan pemahaman keagamaan ini dilaksanakan melalui pendalaman kajian kitab kuning. Dengan pemahaman keagamaan yang baik diharapkan akan mampu meningkatkan keimanan dan spiritual. Hal ini akan membantu melancarkan program besar pemerintah, yaitu menjaga dan merawat rumah besar yang bernama NKRI, “salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman agama, keimanan dan spritual masyarakat, agar kedepan bisa menjaga dan merawat NKRI secara bersama-sama” Jelas Syaiful Mustofa, salah satu tim UIN Mengabdi.
Tema pengabdian yang diusung ‘living sunnah’, yaitu membumikan hadits nabi di tengah kehidupan masyarakat. Hadits nabi tidak hanya sekedar dibaca dan dikaji, akan tetapi harus dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bentuknya kajian kitab Bulughul Maram dengan tema Adab dan pembacaan wirid Ratib al Haddad. Kajian dilaksanakan setiap hari pada tanggal 1 sampai 17 Ramadhan 1443 H bertepatan tanggal 2 – 18 April 2022 yang berlokasi di Masjid Raden Rahmat Merjosari Lowokwaru Kota Malang. Kegiatan dilaksanakan pada pukul 16.30 sampai maghrib, “manfaat kegiatan ini banyak sekali diantaranya memberikan wawasan pemahaman agama, memakmurkan masjid, syi’ar Ramadhan, takjil dan buka puasa bersama-sama” tegas Bapak Abdullah, Lurah Merjosari sekaligus pembina ta’mir masjid.
Bahasan pertama pada tema Adab adalah menjelaskan tentang hak dan kewajiban seorang Muslim terhadap Muslim lain yang ada enam hal, yaitu mengucapkan salam dan menjawabnya, memenuhi undangan, menjenguk orang sakit, mendoakan orang bersin, memberikan nasihat, mengantar jenazah sampai ke kuburan. Bahasan hadits selanjutnya pada tema ini adalah tentang tata cara dan etika bermasyarakat yang baik, ajaran tentang bagaimana bermasyarakat menurut teori Rasulullah SAW. Teori bermasyarakat ini sangat diperlukan ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang plural dan modern saat ini, “saya senang ikut kegiatan kajian ini, disamping untuk menambah wawasan bermasyarakat juga menambah keberkahan di bulan Ramadhan ini” ujar Bapak Kuswantono warga Merjosari pensiunan PT. Jasa Tirta.
Peserta kajian ini diikuti sekitar 30-an dari masyarakat dan mahasiswa, jika menjelang maghrib bisa mencapai 150-an orang. “Saya senang ikut kajian ini, bermanfaat bagi pengembangan diri sebagai bekal kelak ketika pulang kampung dan mengabdi di masyarakat” jelas Ibnu Ya’kub mahasiswa UIN Malang. Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang peserta, “kegiatan di masjid Raden Rahmat ini sangat menarik bagi mahasiswa karena menyediakan ta’jil dan buka bersama secara gratis setiap hari selama bulan Ramadhan, lokasinya strategis, masjidnya bersih dan tempat parkir luas” Ungkap Musyaffak mahasiswa UIN Malang asal Tulungagung.
Kajian kitab dilaksanakan sekitar satu jam. Setelah itu dilanjut pembacaan wirid Ratib al-Haddad sekitar 15 menit menjelang adzan maghrib. Tujuannya untuk membiasakan warga masyarakat membaca wirid di pagi dan sore hari. “Dengan membaca wirid rutin diharapkan terciptanya kedamaian dalam hati. Hal ini akan menunjang terciptanya kerukunan dan kedamaian antar warga masyarakat. Semoga kegiatan semacam ini dilanjutkan secara rutin setelah bulan Ramadhan” tegas Bapak Abdullah, Lurah Merjosari.