HUMAS-“Hari Pahlawan setiap tahun kita peringati dengan renungan yang sungguh-sungguh untuk menemukan kembali jejak para Pahlawan dalam hidup kita sebagai Bangsa dan Negara Merdeka. Kita hidupkan kembali dalam benak kita perjuangan para Pahlawan Bangsa. Dari para Pejuang yang gugur dalam palagan pertempuran mempertahankan Kemerdekaan, penting kita resapi semangat dan keikhlasannya”. Hal ini merupakan bagian awal pidato Menteri Sosial RI yang dibacakan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang), Prof. M. Zainuddin,MA saat menjadi Pembina Upacara dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Agenda bertempat di teras depan Gedung Rektorat DR.(HC).Ir. Soekarno.Kamis(10/11)
Pada pelaksanaannya, upacara yang berlangsung secara offline kali ini langsung dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan baik dari jajaran senat hingga tenaga kependidikan kantor pusat Pada kesempatan tersebut, Prof. Zain sapaan akrabnya ini menyampaikan isi dari pidato Menteri Sosial Republik Indonesia( Mensos RI), Tri Rismaharini yang intinya bahwa tantangan yang sedang dihadapi oleh para generasi bangsa Indonesia antara lain terkait pemanasan global yang memicu beragam bencana alam, serta kelangkaan pangan, energi dan air bersih. Oleh karena itu, sebagai salusinya kita, para generasi bangsa harus meneruskan pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbaharukan. Melakukan Pengembangan Sumber Pangan berbasiskan potensi dan kearifan lokal, sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pangan dan memperkuat kearifan lokal, sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pangan dan memperkuat keragaman pangan. Mengelola Sumber Daya Air secara bijak untuk menjamin Keamanan dan Ketahanan Sumber Daya Air yang diharapkan dapat menopang keberlangsungan Hidup dan Kehidupan Generasi kini dan Generasi mendatang dengan lebih baik lagi.
Lanjut, ditegaskan bahwa dalam usaha tersebut memang tidak mudah,namun Mensos RI menyatakan dengan senjata, berupa pemikiran, karya-karya nyata, para Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kepada kita bahwa: kita bukan Bangsa Pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun Ancaman dan Tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal, dan dada menggelora. Kemudian dalam isi pidatonya Mensos RI menambahkan bahwa Teladan dari para Pahlawan Bangsa yang telah merasuk sukma, kiranya menjadi semangat kita di Peringatan Hari Pahlawan tahun ini, Pahlawanku Teladanku. Dengan semangat “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”, peringatan Hari Pahlawan 2022 diharapkan dapat terus memberikan energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu dan membantu sesama tanpa memandang sekat. Janganlah kita mau untuk dipecah belah, ingatlah Seloka Bhinneka Tunggal Ika.
Terakhir, dalam isi pidatonya Mensos RI pun juga mengajak kita menjadikan momentum Peringatan Hari Pahlawan 2022 ini untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, saling menghargai satu sama lain. Mengisi kemerdekaan dengan menjadi Pahlawan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar dan seterusnya. Jadikanlah semangat dan nilai–nilai Kepahlawanan sebagai inspirasi dalam setiap langkah hidup dan kehidupan bersama. “Ayo kita berantas kebodohan, perangi kemiskinan dan upaya pecah–belah Bangsa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kita lawan paham radikal, kita tumbuh kembangkan semangat gotong royong untuk menyongsong masa depan yang cerah,”tulisnya di akhir pidato. Usai pembacaan amanat dari Mensos RI oleh rektor UIN Maliki Malang, maka rangkaian sesi upacara ditutup dengan doa bersama.(ptt)