HUMAS–UIN Maulana Malik Ibrahim Malang selenggarakan Focus Group Discussion bertema Pengembangan Kelembagaan Kolaborasi Internasional di Kerajaan Arab Saudi bersama Dr. H. Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan Badrus Sholeh,Ph.D Atase Pendidikan dan Kebudayaan(Atdikbud) di Aula Lt. 5, Gedung Rektorat DR. (HC). Ir. Soekarno. Turut hadir saat acara, rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin,MA berserta para wakilnya, para dekanat dan wakilnya, pera Kepala Jurusan(Kajur), Direktur pusat bahasa, Prof. Dr Abdul Hamid, para dosen dan sivitas akademika UIN Maliki Malang.Selasa(31/1)
Pada acara tersebut, tampil sebagai pemateri pertama Dr. H. Abdul Aziz Ahmad, MA duta besar LBBP RI untuk Kerajaan Arab Saudi yang menjelaskan Hubungan Bilateral pendidikan, sosial dan budaya Indonesia – Saudi Arabia, “UIN Maliki Malang ini bukan UIN yang baru buat saya, karena sejak 2002-2005 ketika saya menjabat sebagai direktur Mapenda juga sudah bekerja sama dengan kampus ini untuk pengembangan bahasa Arab, kami memang saat itu berupaya agar guru madrasah itu ditingkatkan skill bahasanya di UIN Maliki Malang, mudah-mudahan tetap berlanjut, "Jelasnya.
Selain itu, pemegang jabatan di Arab Saudi ini menyatakan bahwa sering kali dari diri kita tidak menyadari bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa internasional untuk wilayah Nusantara. Menurutnya Bahasa Indonesia secara linguistik merupakan bahasa yang dipakai orang muslim terbesar di dunia sehingga dalam hal ini harus didorong menjadi bahasa peradaban.
“Menariknya konsep peradaban punya banyak teori, dan itu perlu pendalaman supaya bahasa Indonesia menjadi bahasa peradaban. Kalau dari kita berharap pengembangan kemanusiaan kedepan dari masyarakat Arab, ingin saya tekankan bahwa kita harus berlomba-lomba untuk mengembangkan bahasa selain bahasa Arab untuk mendukung peradaban, "tegasnya.
Salah satu ciri bangsa maju adalah bahasanya dipakai oleh peradaban umat manusia, sesuai konsep peradaban yang diilhami oleh pemikir Islam Ibnu Khaldun, peradaban tidak akan lepas dari pemaksaan dan penguasaan, “Mari kita bekerja keras menajdikan bahasa Indonesia sebagai bahasa peradaban, kita harus berlomba - lomba dengan aspek dunia keseluruhan, terpenting bagaimana kita mengembangkan sisi baik untuk mengendalikan sisi buruknya.” Terang Dubes LBBP RI ini.
Selanjutnya, bila dikaitkan dengan rapat kerja sama bilateral dengan Saudi jadikan UIN Malang berpedoman pada pengembangkan pemikiran ekonomi yang basisnya anti riba dan anti monopoli, kapitalisme yang anti riba anti monopoli. Membangun peradaban disamping akan menghadapi peradaban lain, memerlukan kerja sama dengan peradaban lain. Saling memberi kontribusi, saling berdampingan dan saling membantu.
Sementara itu, Atdikbud, Badrus Sholeh,Ph.D menyampaikan bahwa UIN Maliki Malang punya kesempatan sangat besar dalam menjalin kerja sama internasional dengan kampus-kampus terbaik di Arab Saudi.
"Arab Saudi mengapreasi kontribusi pengembangan kampus dari Indonesia, dosen dan mahasiswa bekerja lebih keras, mari sama-sama mendesain kerja sama dengan Arab Saudi, kami akan mengawal semua prosesnya dengan sepenuhnya 100%, "jelasnya.
Selanjutnya laki-laki pemegang jabatan Atdikbud ini juga menyebutkan bahwa ada tiga hal yang menjadi ranking terbesar dalam pengembangan kampus di Arab Saudi, pertama sitasi internasional, penelitian, dan kolaborasi internasional. Ketiga hal itu menjadi kesempatan untuk UIN Maliki Malang untuk berkerja sama dengan kampus di Arab Saudi karena kampus di Arab Saudi didorong untuk bekerja sama Internasional di semua bidang.
Selain itu, peluang beasiswa dibuka mulai dari S1 hingga S3 untuk semua program studi, diketahui terdapat 25 kampus buka beasiswa 500 kuota per tahun untuk orang Indonesia. Bidang yang saat ini masih menjadi prioritas bagi mahasiswa Arab Saudi adalah Fakultas Kesehatan dan Kedokteran, Sulaiman Al-Rajhi University kampus swasta yang berada di Al Bukayriyah, Al Qassim Arab Saudi sudah memberi 10 mahasiswa untuk program studi kedokteran termasuk diantaranya cucu KH. Ahmad Dahlan yang setelah lulus S1 diminta untuk bekerja di Qatar.
Diketaui tiga ribu mahasiswa Indonesia di Arab Saudi dan 85% dari diantaranya adalah belajar Studi Islam dan Bahasa Arab, 10% lainnya belajar Sains dan Teknologi, lebih dari itu tiga puluh dosen dari Indonesia mengajar teknik juga ilmu ekonomi dan terdapat delapan puluh peneliti berasal dari Indonesia. Kolaborasi dari tiga negara muslim terbesar di dunia yakni Arab Saudi, Indonesia dan Turki diharapkan mampu wujudkan dunia muslim yang maju. Dengan dijalinnya kerja sama antara Arab Saudi dengan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai wujud bahwa Arab Saudi adalah negara yang memiliki kualitas di atas rata-rata dunia.(iwa/*)