HUMAS-Secara umum kondisi kehidupan beragama di Indonesia menunjukkan suasana yang kondusif, dengan beberapa permasalahan yang dipicu oleh kepentingan politik dan ekonomi. Oleh karena itu, agama harus dijauhkan dari berbagai kepentingan politik dan ekonomi. Untuk mencapai kerukunan umat beragama yang diperlukan adalah pemahaman agama yang terintegrasi termasuk empati, simpati dan komunikasi baik antaragama. Hal inilah yang disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang), Prof. Dr. M. Zainuddin,MA saat memberikan sambutan di acara seminar internasional. Acara yang mengusung tema: "Empowering Moderate Islam in Contemporary Word" ini bertempat di Aula, Lt.5, Gedung Rektorat DR. (HC). Ir. Soekarno.Rabu(8/2)
Pada kesempatan itu, Prof. Zain sapaan akrab Rektor UIN Maliki Malang ini menyampaikan bahwa hubungan antar umat beragama di Indonesia selama ini relatif terkendali dan harmonis. Kalaupun ada konflik, masih bisa diatasi. Untuk menjaga dan memperkokoh kerukunan antarumat beragama, pemerintah membuat rencana kebijakan, yang disebut: Rencana Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN), yaitu Moderasi Beragama dan Revolusi Mental.
Moderasi beragama, menurut Profesor asal Bojonegoro ini merupakan sikap toleransi beragama, inklusif, menolak segala tindakan kekerasan dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berkomitmen pada Pancasila sebagai dasar ideologi negara. Sedangkan Revolusi Mental itu sendiri dijelaskan oleh orang nomor wahid di UIN Maliki Malang ini sebagai unsur yang mengajak seluruh umat beragama dan seluruh warga bangsa untuk memajukan nilai-nilai agama dalam berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, menyinggung soal narasumber pada acara inti seminar Internasional kali ini adalah Prof. Dr. Samir Boudinar Ouigda University, dari Maroko dan Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag(Wakil Rektor bidang Kerja sama dan Pengembangan Kelembagaan) UIN Maliki Malang. Acara pun berjalan lancar hingga usainya menjelang waktu Dhuhur dan ditutup dengan sesi foto bersama.(ptt)