UIN MALANG-Menaungi begitu banyak pusat studi yang memiliki peran krusial, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) terus berusaha melaksanakan tugasnya secara maksimal. Evaluasi dan perubahan pedoman juga terus dilakukan agar pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien. Menutup semester dua tahun 2023, LP2M mengajak seluruh pengurus Pusat Studi di bawah naungannya untuk mengikuti Workshop Penyusunan Pedoman Penelitian, PKM, dan SOP selama dua hari di Aston Inn, Kota Batu (9-10/6).
Kepala LP2M, Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd. menuturkan bahwa pihaknya tidak pernah putus berupaya meningkatkan program-program kerjanya. Bersama semua pusat studi, kinerja LP2M hingga saat ini terbilang sangat baik. Monitoring dan evaluasi dilakukan berkala agar dapat mendeteksi kesalahan yang terjadi dalam program kerjanya. Ia sadar bahwa selain sebagai salah satu lembaga di bawah naungan universitas, peran LP2M tidak kecil. “Bisa dibilang, LP2M ini sebagai salah satu pilar penyangga UIN Malang,” imbuh Guru Besar Bidang Pendidikan Islam itu.
Beberapa mandat LP2M yang disampaikan Prof. Agus dalam sambutan pembuka workshop ialah, bahwa LP2M berperan dalam mengawal internasionalisasi universitas. Mengingat roadmap kampus saat ini berada dalam tahap international recognition, maka LP2M pun juga harus memiliki visi dan misi yang sama. Hal ini diwujudkan dengan program kerja penelitian serta pengabdian yang kualitas dinaikkan agar berskala internasional.
Salah satu yang harus dilakukan LP2M, lanjutnya, ialah mengawal hasil penelitian para dosen serta kualitas jurnal di UIN Malang. “Bersama Pusat Studi Pengabdian Masyarakat, Pusat Studi Penelitian, dan Pusat Publikasi Ilmiah, LP2M bertekad untuk terus memperbaiki kualitas karya ilmiah serta publikasi hingga diakui khalayak internasional,” paparnya.
Mandat LP2M selanjutnya yang disampaikan Prof. Agus Maimun ialah membangun kerjasama internasional. Kerjasama ini dilakukan dengan program benchmarking ke institusi atau lembaga pendidikan yang bereputasi internasional. Dengan program tersebut, UIN Malang dapat mengadakan pertukaran dosen dan mahasiswa dengan lembaga internasional.
Sebelum mengakhiri sambutannya, ia juga menyampaikan tiga hal penting yang harus ada untuk memperlancar program kerja di universitas. Selain suport dana, sumber daya manusia dan support IT sangat diperlukan. Khusus untuk IT, Prof. Agus menyatakan bahwa tenaga dan piranti IT memiliki validitas yang tinggi dalam sebuah lembaga. “Kampus hebat wajib memiliki dukungan IT yang canggih,” jelasnya. (nd)