UIN MALANG-Pasca mengisi Pembekalan KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel di pagi hari, Ketua LP2M dan Kepala Pusat Studi Pengabdian kepada Masyarakat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang meluangkan sesi khusus untuk pembekalan peserta KKN Kolaborasi Luar Negeri dan KKN MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka), Kamis (6/7). 9 peserta KKN Kolaborasi Luar Negeri yang akan berangkat ke Thailand tersebut merupakan mahasiswa-mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi. Sedangkan, 1 peserta lagi ialah mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang mengikuti rombongan dari UIN Malang.
Ketua LP2M, Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd. mengapresiasi semangat Fakultas Sains dan Teknologi yang rutin mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti KKN Kolaborasi Luar Negeri. Hal ini tak hanya akan memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa sebagai peserta KKN, namun juga sebagai kegiatan pendukung universitas menuju kampus bertaraf internasional. Pasalnya, UIN Malang saat ini sedang dalam fase International Recognition seperti yang tercantum dalam Roadmap hingga 2030. “Segala kegiatan bertaraf internasional ini akan memberikan nilai plus bagi UIN Malang untuk meraih visi dan misinya,” papar Prof. Agus Maimun.
Sementara itu, Kepala Pusat Studi Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Syaiful Mustofa, M.Pd. dalam kesempatan tersebut fokus pada mengingatkan peserta KKN akan apa yang harus mereka lakukan semasa menjalani program pengabdian. Ia meminta mahasiswa untuk memeriksa kembali program kerja yang akan dilakukan di lokasi KKN. Hal ini terkait dengan penagihan laporan kegiatan yang akan diminta pihak kampus sebagai bukti telah terlaksananya KKN Kolaborasi Luar Negeri.
Syaiful menegaskan, bahwa yang harus dieksplor oleh para peserta KKN ialah aplikasi hard dan soft skills. Karena peserta berasal dari Fakultas Saintek, maka pihak kampus berharap agar ada program berbasis internet atau website yang nantinya ditinggalkan untuk lembaga tujuan KKN. “Selain itu, di ranah hard skills, para mahasiswa bisa mengajarkan kemampuan yang dimiliki seperti bela diri, mengaji untuk grup Ibu-Ibu, ataupun mengajarkan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing bagi yang memiliki sertifikasi BIPA,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, peserta KKN Kolaborasi Moderasi Beragama yang akan berangkat ke Tanah Toraja turut hadir. Seluruh peserta KKN akan diberangkatkan secara simbolis oleh rektor UIN Malang keesokan hari (7/7) di depan Gedung Rektorat. (nd)