UIN MALANG-Pasca pembekalan sehari sebelumnya, 170 peserta KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel resmi diberangkatkan secara simbolis oleh Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA., Jumat (7/7). Para peserta, dosen pembimbing lapangan, pihak LP2M, serta ketua Kecamatan Dau menghadiri seremonial pemberangkatan tersebut di depan Gedung Rektorat. Rektor menyatakan, belum pernah ada gebrakan program kolaborasi antar perguruan tinggi seperti yang digagas oleh instansi pendidikan tinggi Ex IAIN Sunan Ampel ini.
Karenanya, rektor merasa bahwa KKN kolaborasi kali ini terasa spesial dan luar biasa. Keempat kalinya terlaksana, tahun ini UIN Malang mendapat giliran sebagai host, setelah tahun sebelumnya bertempat di UIN SATU Tulungagung. Rektor juga mengapresiasi bahwa para mahasiswa yang mengikuti KKN kolaborasi ini berasal dari program studi yang berbeda-beda. Dengan begitu, masyarakat di lingkungan KKN nanti akan mendapat manfaat dari beragam latar belakang keilmuan yang telah dipelajari di bangku perkuliahan. “Ibaratnya kalian itu Toserba atau toko serba ada. Apa yang dibutuhkan masyarakat, bisa diakomodasi semuanya,” jelas Prof. Zain dalam sambutan pembukaannya.
Ada tiga hal yang dipesan oleh rektor UIN Malang. Pertama, ia berharap agar seluruh mahasiswa menjaga nama almamater masing-masing. Hal itu bisa dilakukan dengan tidak berbuat kesalahan dalam hal tingkah laku. Kedua, para mahasiswa juga harus pandai menempatkan diri. Mereka dilarang menjadi sumber konflik di tengah masyarakat. “Sesuai amanah Kementerian Agama, kedepankan toleransi dan moderasi beragama,” imbuh Prof. Zain. Hal yang terakhir ialah, rektor ingin agar para mahasiswa memanfaatkan waktu KKN ini semaksimal mungkin. Caranya ialah dengan melakukan riset akademik sekaligus. Sehingga, pasca KKN, tak hanya sekadar laporan akademik saja yang didapat, namun juga ada manfaat untuk studi selanjutnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd., Kepala LP2M UIN Malang menerangkan, bahwa KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel ini akan dilaksanakan hingga 11 Agustus mendatang. Selain bertempat di 4 desa di wilayah Kecamatan Dau, para peserta juga ada yang ditempatkan di 3 desa dalam area Kecamatan Jabung. Untuk mendampingi dan memonitori pelaksanaan KKN ini, ada 15 DPL yang terpilih dari berbagai jurusan.
Prof. Agus juga berpesan agar yang menjadi hal utama dalam pelaksanaan KKN ini ialah untuk peningkatan spiritual dan pemberdayaan masyarakat. Sesuai amanah bupati Kabupaten Malang, maka program yang dilaksanakan juga meliputi penanganan kasus stunting dan peningkatan kemampuan parenting. (nd)