UIN MALANG-Tentu bukan hal mudah untuk tinggal di lingkungan baru bagi mahasiswa peserta Program Pengabdian Masyarakat. Dalam Pembekalan Peserta KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel di Aula Gedung Rektorat lt. 5, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd., berbagi mengenai peluang dan tantangan saat melakukan program pengabdian, Kamis (6/7).
Hambatan utama sebelum pelaksanaan pengabdian masyarakat tentu berkaitan dengan perizinan. Baik itu perizinan dari kampus sebagai pemilik mahasiswa peserta KKN, maupun perizinan pejabat masyarakat yang menjadi tujuan KKN. Tentu saja hal ini merupakan persoalan teknis yang hanya dapat diselesaikan antara pihak yang berkepentingan, yakni pihak universitas dan pejabat di masyarakat.
Selanjutnya, masih kata Prof. Agus, akan muncul tantangan-tantangan lain di pihak peserta KKN, mahasiswa. Saat tiba di lingkungan baru, persoalan yang muncul ialah apakah para mahasiswa dapat membiasakan diri dengan masyarakat yang asing bagi mereka. Hal ini menjadi salah satu isu utama di awal pelaksanaan KKN. karenanya, Prof. Agus menuturkan, “Harus ada pembiasaan di diri mahasiswa terhadap perbedaan cara dan gaya hidup.” Mahasiswa sebagai tamu, tidak boleh bersikap seenaknya sendiri tanpa mempertimbangkan norma-norma di masyarakat setempat.
Oleh karena itu, Ketua LP2M memberikan solusinya. Ia ingin agar mahasiswa sebagai peserta KKN mencoba mencintai tempat tinggal baru mereka. “Jadikan tempat KKN itu sebagai bagian dari hidup kalian,” imbuh mantan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ini. Terkait budaya baru yang akan ditemui di masyarakat tempat KKN, ia ingin agar mahasiswa tidak menerima mentah-mentah. “Saring budaya baru yang kalian temui, tentunya tetap memperhatikan toleransi,” pesannya.
Saat meresmikan program pembekalan ini, Prof. Agus juga menjelaskan beberapa skema KKN yang diimplementasikan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Selain KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel, kolaborasi lain yang dilakukan antara lain ialah KKN MBKM, KKN Internasional, dan KKN Nusantara Moderasi Beragama.
Menurut informasi dari Kepala Pusat Studi Pengabdian Masyarakat, Dr. Syaiful Mustofa, M.Pd. Tahun ini, mahasiswa UIN Malang juga berkesempatan mengikuti KKN Nusantara Moderasi Beragama. Tahun ini, ada dua lokasi tujuan skema KKN tersebut, yakni Parepare, Propinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Halmahera Barat di Propinsi Maluku Utara. Sementara itu, untuk KKN Internasional, tahun ini UIN Malang memberangkatkan mahasiswa ke Mesir dan Thailand. (nd)