UIN Malang-Hari kedua Focus Group Discussion Pendampingan Penguatan Kelembagaan dan Pendaftaran Sipensi Balai Latihan Kerja Komunitas Menjadi Inkubator Wirausaha di Royal Orchids Garden Hotel, para peserta fokus menyiapkan beragam dokumen, Selasa (6/8). Masih dipandu oleh Abdul Hamid Hasan sebagai narasumber, ke-23 perwakilan BLKK Provinsi Jawa Timur, NTB, dan NTT dipandu untuk familiar dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Memanfaatkan produk AI, narasumber membantu peserta untuk menuliskan prompt yang spesifik agar hasil yang didapat lebih matang dan profesional.
Pemanfaatan AI ini, kata Coach Hamid, mempercepat kinerja kru BLKK. Hasil yang ada akan beragam sesuai dengan data yang sudah dituliskan masing-masing BLKK saat menuliskan prompt di laman AI.
Dokumen-dokumen tersebut nantinya akan diunggah di laman Sipensi. Sipensi adalah sebuah aplikasi daring yang memaparkan informasi tentang lembaga inkubator di Indonesia. Beberapa dokumen yang disiapkan ialah Dokumen Sarana Prasarana, Dokumen Spesialisasi Bidang Usaha, Dokumen Business Model Canvas, SOP, dan Rencana Strategis.
Dokumen mengenai Standard Operating Procedure (SOP) juga dibuat, seperti SOP Pendamping, SOP Kontrak Tenant, SOP Coaching Tenant, dan SOP Exit Tenant. Dengan komplitnya dokumen, maka kinerja BLKK semakin terarah dan fokus.
Coach Hamid kembali menekankan, bahwa sesi ini ditujukan agar BLKK tidak lagi menyalin template dokumen tanpa mengetahui kebutuhan di area sekitarnya. Kegiatan need analysis sudah dilakukan di hari sebelumnya, sehingga sesi hari kedua ini adalah pemantapan dari hasil analisis yang sudah ada. “Biar teman-teman tidak terbiasa Copy-Paste dokumen lama yang tidak sesuai dengan BLKK-nya,” jelas Hamid. (nd)