UIN MALANG-Tiap tahun, jumlah pencari kerja di Indonesia semakin bertambah. Sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan bertambahnya jumlah lapangan pekerjaan. Dalam sebuah survey, yang dipaparkan Prof. Dr. H. Agus Maimun, M.Pd. dalam FGD Pendampingan Penguatan Kelembagaan dan Pendaftaran Sipensi Balai Latihan Kerja Komunitas Menjadi Inkubator Wirausaha, jumlah pengangguran di Indonesia tidak mengenal level pendidikan. Bahkan jumlah sarjana yang menganggur pun masih terbilang banyak. Di bulan Februari saja, 871.861 sarja tercatat belum mendapatkan pekerjaan. Jumlah terbanyak ada pada lulusan SMA yang beum bekerja, yakni sebanyak 1.621.672 orang. “Maka, benar jika dikatakan kalau pendidikan tinggi itu bukan jaminan sukses,” imbuhnya.
Saat menjadi pemateri pertama pada FGD di Royal Orchids Garden Hotel (5/8) itu, Prof. Agus menekankan betapa pentingnya peran Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK). Lokasinya yang dekat dengan masyarakat, memungkinkan BLKK untuk menjangkau lebih banyak bibit-bibit wirausaha di setiap daerah.
Ia melanjutkan, keberhasilan atau kesuksesan setiap orang ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang ada bisa jadi berhasil di satu orang, namun tidak di orang lainnya. Namun, ada satu faktor penting yang seluruh tokoh tekankan bagi setiap orang yang ingin sukses hidupnya. “Satu faktor penting itu ialah kejujuran,” baginya di depan 23 perwakilan BLKK dari Provinsi Jawa Timur, NTB, dan NTT. Tak hanya diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, namun juga dibuktikan secara ilmiah oleh ilmuwan seperti Stanly, Ian Marshal, dan Ranah Zohar.
Lalu, apakah faktor lainnya dianggap tidak penting? Prof. Agus menjelaskan, faktor lain selain kejujuran, seperti komitmen dan keteraturan adalah faktor penyeimbang yang akan melengkapi sifat jujur seseorang yang ingin sukses. (nd)