HUMAS UIN MALANG - Senin, (9/9). Acara pembukaan I-Yes 2024 berlangsung dengan penuh semangat di Home Theatre Humaniora, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. IYES (International Youth-Enhancing Study) adalah inisiatif penting yang bertujuan untuk membangun jembatan antarbudaya. Tahun ini, acara ini diikuti oleh 27 peserta yang berasal dari berbagai negara, termasuk 17 orang dari luar negeri dan 10 orang dari Indonesia. Acara ini juga dimeriahkan oleh puluhan mahasiswa dari Fakultas Humaniora yang antusias mengikuti jalannya kegiatan.
Acara dibuka dengan pidato inspiratif dari Rektor UIN Malang, Prof. Dr. M. Zainuddin, MA. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya program ini sebagai wadah untuk mengembangkan empati antarbudaya. "Program ini adalah yang ketiga kalinya diadakan oleh Fakultas Humaniora. Saya berharap kalian semua menikmati kegiatan ini, terutama para peserta dari luar negeri dan mahasiswa UIN Malang. Selamat datang, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan keberkahan untuk kita semua," ungkap Rektor.
Dr. M Faisol, M.Ag., Dekan Fakultas Humaniora, juga memberikan sambutan hangat. Ia menekankan bahwa IYES bukan sekadar acara, tetapi sebuah kesempatan emas untuk saling mengenal dan memahami keragaman budaya. “IYES merupakan salah satu sarana bagi kita untuk saling mengenal dan saling memahami antarbudaya di antara kita semua,” ujarnya.
Selama lima hari ke depan, peserta akan terlibat dalam berbagai kegiatan akademik dan sosial budaya yang dirancang untuk memperkaya pengalaman mereka. Kegiatan seperti dialog antar budaya, membatik, belajar menari, dan belajar musik tradisional akan menjadi bagian penting dari program ini. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan budaya masing-masing, tetapi juga untuk membangun rasa empati dan kesadaran sosial di antara para peserta.
Arief Rahmam Hakim, M.Pd.I, selaku ketua panitia I-YES 2024, menjelaskan bahwa acara ini telah direncanakan dengan sangat baik. "Selama lima hari, mereka akan berkolaborasi dalam kegiatan akademik dan sosial budaya, seperti dialog antar budaya, membatik, belajar menari, dan belajar musik tradisional," ujarnya.
Program IYES dibuka secara simbolis oleh Rektor UIN Malang dengan pemukulan gong. Acara ini juga diwarnai oleh interaksi hangat antara peserta dan mahasiswa Fakultas Humaniora, yang menunjukkan antusiasme dan rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan semangat kolaborasi dan saling memahami, I-Yes 2024 diharapkan tidak hanya menjadi sebuah program akademik, tetapi juga langkah untuk menciptakan hubungan yang lebih erat antarbudaya serta mendorong upaya kemanusiaan di masa depan.
Reporter: Azman
