Seminar Kebangsaan HSN: Segarkan Semangat Juang dan Persatuan, UIN Malang Hadirkan Ilmuwan dan Agamawan
Abadi Wijaya Sabtu, 26 Oktober 2024 . in Berita . 145 views
8077_hsn.jpg

HUMAS UIN MALANG – Momentum Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini diperingati sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menyegarkan semangat juang santri dengan mengadakan Seminar Kebangsaan spesial Hari Santri Nasional, Jum’at (25/10/2024).

Seminar yang diselenggarakan di Aula Rektorat lantai 5, Gedung Ir. Soekarno itu bertema senada dengan tema HSN tahun ini (Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan, red), yaitu “Reaktualisasi Spirit Resolusi Jihad bagi Generasi Z”. 

Dihadiri langsung oleh narasumber ternama, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Ketua PWNU Jawa Timur) dan Prof. Dr. KH. Ahmad Khudori Soleh, M.Ag (Guru Besar Filsafat Islam UIN Malang) sebagai narasumber kedua dalam seminar kebangsaan ini. 

Narasumber pertama, KH. Abdul Hakim Mahfudz, menceritakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dulu tak lepas dari peran ulama nusantara. Salah satunya, KH. Hasyim Asyari yang mendirikan Pesantren Tebuireng pada tahun 1899 dan sentuhan-sentuhan lainnya. “Peran beliau saat itu, mengajarkan Ilmu agama, menjaga keberlanjutan warisan para nabi, dan mencetak ulama yang berilmu dan berbudi pekerti,” ujarnya saat bercerita dalam seminar.

Selain itu, Kiai Abdul Hakim menyebut fatwa dan resolusi jihad saat itu, menggerakkan masyarakat Indonesia untuk totalitas mencurahkan jiwa dan raga serta harta benda demi memenangkan pertempuran. Oleh karena itu, menurutnya, penting untuk menjaga warisan yang sudah lebih dulu dilakukan Kiai Hasyim Asyari.

8073_hsn.jpg

Tokoh agamawan itu juga menjelaskan beberapa sikap pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang bisa diteladani, diantaranya keistiqamahan Kiai Hasyim dalam menonjolkan persatuan tanpa memandang latar belakang, kelompok. "Persatuan inilah yang harus kita jaga dalam rangka menjaga warisan Kiai Hasyim Asy’ari," jelasnya dalam materi pertama.

Sementara Prof. Dr. KH. Ahmad Khudori Soleh, M.Ag (Guru Besar Filsafat Islam) dalam materi kedua menerangkan sedikit tentang bagaimana upaya mempertahankan kemerdekaan dengan menguatkan identitas diri sebagai santri.

Tak hanya itu, Prof. Soleh menambahkan upaya yang bisa dilakukan selanjutnya adalah menjaga Indonesia (rumah kita, red) dengan inklusifitas serta meningkatkan kompetensi sebagai bahan dialog dan lawan penjajahan.

Seminar yang diikuti oleh ratusan mahasiswa serta tamu undangan ini berjalan menarik karena dipimpin langsung oleh Dr. Alfin Mustikawan, M.Pd sebagai moderator dengan pembawaan yang sangat santai namun lugas. Terlihat, Salah satu peserta, Azman Fawwazi menceritakan pengalamannya datang dan mengikuti seminar ini dengan senang hati. 

"Senang bisa mengikuti forum kebangsaan tersebut. Soalnya, seminar ini penting sebagai reminder untuk terus menjaga semangat santri dalam menuntut ilmu," katanya kepada Sahabat Kampus. (sf)

Reporter dan Editor : Sulthan Fathani Elsyam

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up