Pusat Publikasi Ilmiah Kunjungi PPIM UIN Jakarta dan UPTIQ
Iffatunnida Sabtu, 9 November 2024 . in Berita . 147 views
8168_ppim.jpeg


UIN MALANG-Berurusan dengan manajemen jurnal ilmiah se-UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Pusat Publikasi Ilmiah (PPI)-LP2M merasa perlu belajar lebih mengenai tata kelola. Karena itu, kru PPI beserta beberapa pengelola jurnal menuju Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas PTIQ Jakarta (6-8/11). Muhammad Anwar Firdausy, Ketua PPI UIN Malang menyatakan bahwa perjalanan timnya kali ini selain mempelajari pengelolaan jurnal bereputasi internasional, juga mengetahui bagaimana pengelolaan jurnal ilmiah di bawah payung LP2M di kedua kampus tujuan.
Di Gedung PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kampus 2, tim PPI ditemui oleh para pengelola Studia Islamika. Jurnal tersebut adalah salah satu jurnal ternama di kalangan akademisi, khususnya yang berkiprah di bidang Studi Islam. Studia Islamika telah terinklusi dalam lembaga pengindeks internasional ternama, Scopus sejak 30 Mei 2015. “Keberadaan jurnal ini sendiri sudah sejak 1994 yang berawal dari sebuah tabloid keilmuan,” jelas Testriono, salah satu Editor senior di Studia Islamika. Telah tiga dekade beredar menyebarkan ragam keilmuan Studi Keislaman, pihak jurnal akan mengadakan konferensi internasional tahun pada 2025 mendatang bekerjasama dengan kampus dari Belanda.

8169_uptiq.jpeg


Savran Billahi, Asisten Editor menambahkan, sejak awal keberadaannya hingga kini, Studia Islamika konsisten terbit tiga kali dalam setahun. Tiap tahunnya, lebih dari 200 naskah yang diterima pihak redaksi, namun hanya 21 naskah yang berhasil terbit. “Studia Islamika sempat mengalami penurunan quartil Scopus dari Q1 ke Q2. Namun, kami tidak patah semangat. Hal seperti itu wajar. It’s not the end. Kami tetap berjalan seperti biasa dan tetap menjaga kualitas naskah secara maksimal,” tuturnya.
Tantangan pastinya dihadapi tim Studia Islamika. Hal ini diungkapkan oleh Abdullah Maulani. Salah satunya ialah karena sistem jurnal daring harus bermigrasi dari OJS 2 ke OJS 3 demi peningkatan kualitas performa. “Butuh waktu yang tidak instan, tapi semua akan teratasi selama kita teliti dalam pengerjaannya,” ujar Alan, sapaan akrabnya.
Pada kunjungan ke lokasi kedua, Tim PPI UIN Malang disambut hangat oleh Ketua LP2M Universitas PTIQ, Aas Siti Solichah di Gedung Rektorat lt. 3. Ia mengenalkan kampusnya dengan menyatakan bahwa setidaknya ada beberapa kesamaan UPTIQ dengan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Selain basis keilmuan yang mengintegrasikan sains dan Islam, UPTIQ juga mewajibkan mahasiswa tahun pertama untuk tinggal dalam ma’had kampus. “UPTIQ dulunya hanya menerima mahasiswa pria, namun beberapa tahun belakangan, kami juga menerima perempuan dengan tetap memisahkan kelas,” jelas Aas.

8170_uptiq1.jpeg


Selain ketua LP2M UPTIQ, Sekretaris LP2M (Dr. Muhammad Khoirul Anwar), Koordinator Bidang Penelitian (Dr. Abdul Aziz), dan Koordinator Bidang Publikasi Penelitian dan Jurnal (Fikri Maulana, M.Pd.) turut menemui rombongan dari PPI UIN Malang. Mereka menuturkan bahwa saat menerima surel permintaan kunjungan, pihaknya sangat terkejut. “Ini jadi kesempatan kami juga untuk belajar bagaimana pengelolaan LP2M di UIN Malang, dan tentunya suatu saat kami ingin merealisasikan kerjasama resmi agar selanjutnya makin banyak program yang bisa kita lakukan bersama,” tutur Anwar. (nd)

(INFOPUB)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up