HUMAS UIN MALANG - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang menggelar visitasi akreditasi untuk Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker yang berlangsung dari 15 hingga 18 Desember 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Lt. 3 gedung FKIK Kampus 3 dan dihadiri oleh tiga tim asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes), yaitu Dr. Sutriyo, M.Si., Apt, Prof. Dr. apt. Laela Hayu Nuraini, M.Si., dan apt. Maria Philomena Erika Rengga, S.Farm., M.Farm-Klin.
Rektor UIN Malang menyampaikan dalam samburannya bahwa universitas ini memiliki tujuh fakultas dan satu program pascasarjana, dengan total 58 program studi dan 19.160 mahasiswa yang berasal dari seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. "Kami menerima mahasiswa lintas budaya, agama, ras, dan suku bangsa," ungkapnya. Rektor juga menyoroti keberhasilan Universitas dalam mendapatkan predikat unggul sebanyak dua kali berkat pengakuan internasional.
Fakultas Kedokteran telah meluluskan lima angkatan mahasiswa, sedangkan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker telah meluluskan dua angkatan dengan range 100 persen. Rektor berharap agar model pembelajaran yang diterapkan di FKIK, yaitu integrated model learning untuk terus ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di program studi tersebut.
Dalam sambutannya, Dr. Sutriyo M.Si., Apt., menjelaskan bahwa penilaian akreditasi akan dilakukan dengan pendekatan yang objektif. "Kami akan menggunakan penilaian LAM-PTKes dengan tidak membandingkan dengan prodi profesi apoteker lainnya," tegasnya. Ia menambahkan bahwa visitasi ini bertujuan untuk memberikan laporan yang akurat kepada PTKes sesuai dengan kondisi di lapangan.
Dr. Sutriyo juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam pelaksanaan visitasi ini agar dapat berjalan lancar dan sesuai harapan. "Kami meminta kerjasama dengan bapak dan ibu lainnya sehingga dapat melakukan visitasi dengan lancar," ujarnya. Dengan adanya akreditasi ini, diharapkan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker di FKIK UIN Malang dapat terus berkembang dan berkontribusi positif bagi dunia pendidikan kesehatan di Indonesia.
Reporter & Fotografer: Edy Hyto