Asistensi Mengajar "Jejak Arunika" FITK Peringati Isra' Mi'raj di MAN 3 Kediri, Jadikan Momentum sebagai Transformasi Diri
Abadi Wijaya Kamis, 23 Januari 2025 . in Berita . 201 views
8689_am.jpg

HUMAS UIN MALANG – Kelompok "Jejak Arunika" Asistensi Mengajar (AM) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri bersama seluruh civitas akademika, mahasiswa IAI Faqih Asy'ari Kediri dan IAI Hasanuddin Pare Kediri memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriyah, Kamis (23/1/2025) di aula serbaguna MAN 3 Kediri.

Dihadiri oleh Kepala MAN 3 Kediri, Bapak Drs. Jamiluddin, M.Pd.I, serta seluruh siswa MAN 3 Kediri, peringatan Isra' Mi'raj ini menjadi momentum transformasi spiritual yang sarat makna dan hikmah bagi seluruh civitas akademika. Pasalnya, melalui tausyiah inspiratif dari KH. Nur Hadi (Mbah Bolong) yang disemarakkan dengan lantunan sholawat Banjari Ar-Ridwan, jiwa seolah diajak berkelana mengikuti jejak Rasulullah SAW.

8690_am.jpg

Dalam sambutannya, Bapak Drs. Jamiluddin, M.Pd.I menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi sebagai momentum penguatan nilai religius, membersihkan jiwa, serta memperbaiki kualitas iman dan taqwa khususnya shalat dalam kehidupan sehari-hari.

"Isra' Mi'raj adalah peristiwa besar yang tidak hanya sekadar perayaan, tetapi lebih kepada bagaimana kita dapat mengambil hikmah dari perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Isra' Mi'raj membawa pesan mendalam tentang pentingnya shalat. Kita semua baik siswa maupun pendidik, harus menjadikan shalat sebagai pondasi utama kehidupan kita," tutur Kepala MAN 3 Kediri.

Kepala MAN 3 Kediri juga menekankan pentingnya Salat sebagai ibadah utama yang ditingkatkan kualitasnya setelah peristiwa Isra Miraj. “Pada malam Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW menerima kewajiban Salat langsung dari Allah SWT. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya salat dalam kehidupan seorang Muslim. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh civitas akademika MAN 3 Kediri untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas salat kita. Mari kita maknai dengan mendalam, agar setiap langkah kita dapat lebih bermakna dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.” tambahnya.

8691_am.jpg

KH. Nur Hadi hadir sebagai penceramah dengan pendekatan yang sederhana namun membawa penuh nasihat. Dalam tausiyahnya, kiai itu menyoroti shalat sebagai inti dari seluruh ibadah. "Salat adalah tiang agama yang menopang seluruh amal ibadah lainnya. Jika salat kita baik, maka baik pula amal-amal kita yang lain. Shalat itu rohnya ibadah, sebagaimana dalam bahasa Arab kata ‘ro’sun’ yang berarti kepala. Kepala adalah anggota tubuh yang paling penting, begitu pula shalat." tegas penceramah.

Ia mengutip dari salah satu hadis, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Jika salatnya baik, maka amal-amal lainnya akan baik. Namun jika salatnya rusak, maka amal-amalnya yang lain pun akan rusak.” (HR. at-Tirmidzi).

Melalui hadis yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, dirinya mengingatkan bahwa shalat menempati posisi utama (tiang agama) dalam ibadah yang akan dihisab di akhirat yang tentunya menjadi landasan keberagamaan dan hubungan spiritual dengan Allah SWT.

8692_am.jpg

Lebih lanjut, Kiai Nur mengajak generasi muda untuk menjaga hubungan dengan Allah SWT melalui konsisten beribadah dan beramal sholeh. Tantangan zaman yang serba modern tidak boleh menjadi alasan untuk melupakan kewajiban sebagai seorang muslim. "Hidup ini seperti menyelam di laut yang dalam. Selama kita masih fokus pada arah tujuan, kita bisa mencapai daratan. Tapi jika kita tenggelam dalam godaan dunia, semuanya akan menjadi gelap," ungkapnya, memberikan metafora yang menggugah.

Perwakilan pengurus Organisasi Siswa Madrasah Aliyah (OSIMA) mengungkapkan, "Memang dunia hanya sementara bagi kita, tapi kalau diniatkan berjuang untuk mengejar akhirat terutama memperbaiki tiang agama (sholat), insya Allah keberkahan itu akan ikut sendiri," harapnya.

8693_am.jpg

Sementara salah satu anggota AM mengatakan, "Melalui tausiyah inspiratif oleh KH. Nur Hadi, acara ini tidak hanya menjadi ajang memperingati peristiwa agung tetapi juga menjadi sarana kita semua terutama mahasiswa asistensi mengajar untuk lebih semangat memperbaiki kualitas iman dan taqwa terutama sholat. Tentu kuncinya harus konsisten karena dalam khidmah tidak terlihat tapi pasti mendapat barokah" Ujar Naufal Ahmad Nabil.

Sepakat akan hal yang disampaikan Kiai Nur di atas, mahasiswa berharap dapat mengingat dan memaknai peristiwa Isra Mi’raj ini sebagai momentum untuk menjadi pribadi muslim yang senantiasa menjaga ibadah (salat) dan teknologi sebagai penopang generasi kualitas sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.(ad/sf)

Kontributor: Moh. Aditya Hadi Saputra

Editor: Sulthan Fathani Elsyam

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up