HUMAS UIN MALANG, (1/1) – Wisata Bedengan di Desa Kaliasri, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, berubah menjadi pusat perhatian berkat Festival Budaya Mberot Bantengan yang digelar pada Rabu (1/1). Acara ini diinisiasi oleh KKM UIN Malang Kelompok 132 Abisatya bekerja sama dengan pengelola wisata Bedengan Desa Kaliasri sebagai rangkaian pembuka tahun baru.
Festival yang penuh semangat ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya tradisional kepada masyarakat sekaligus meningkatkan popularitas wisata lokal. Bantengan, seni pertunjukan khas Malang Raya, menjadi sorotan utama. Masyarakat sekitar dan pengunjung dari berbagai daerah memadati lokasi untuk menyaksikan atraksi yang memukau.
Ketua Kelompok 132, Aqomaddin Azzam, menyampaikan bahwa acara ini memiliki dua tujuan utama. “Kami ingin memperkenalkan budaya tradisional Bantengan kepada generasi muda sekaligus menghidupkan kembali pariwisata Bedengan Desa Kaliasri. Harapannya, festival ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mendukung perekonomian lokal melalui sektor pariwisata,” ujarnya.
Salah satu pemain Bantengan yang enggan disebutkan namanya turut berbagi pandangan. “Acara ini sangat bagus. Pengunjung muda yang sebelumnya tidak tahu tentang wisata Bedengan sekarang jadi tahu. Kalau tidak ada acara seperti ini, mungkin Bedengan hanya dikenal oleh warga sekitar saja,” katanya.
Selain pertunjukan Bantengan, festival ini juga menghadirkan pameran produk lokal dan permainan tradisional yang semakin memperkuat nilai budaya acara tersebut. Dukungan masyarakat lokal terlihat dari antusiasme mereka berpartisipasi dan menyambut hangat para pengunjung.
Melalui acara ini, Bedengan Desa Kaliasri tidak hanya menjadi tempat wisata alam, tetapi juga ikon pelestarian budaya lokal yang mampu menyatukan masyarakat dalam merayakan kekayaan tradisi. Festival ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang semakin besar dan memberikan dampak positif bagi komunitas lokal.
Foto: Muhammad Rifqi
Reporter: Azman Fawwazi