HUMAS UIN MALANG – Suasana penuh khidmat menyelimuti Dusun Glagah Ombo, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, malam ini (11/1/2025). Suasana itu diinisiasi mahasiswa kelompok 40 "Philoxenia" Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan menggelar kegiatan Diba’ Rutinan yang bersama warga setempat.
Berlangsung di salah satu rumah warga, penuh berbagai kalangan usia melantunkan shalawat yang merdu diiringi doa bersama menciptakan ketenangan dan kekhusyukan membuat para mahasiswa dijamu hangat oleh warga. Kehadiran para mahasiswa menjadi bukti sinergi antara dunia pendidikan dan tradisi lokal sekaligus menjaga harmoni antara generasi muda dan masyarakat desa. Selain itu, ajang ini menjadi pengalaman bagi mereka untuk bersentuhan langsung dan mempererat hubungan sosial dengan masyarakat.
Salah satu mahasiswi menjadi pemimpin diba', Aini Intan Nur Lailiyah, mengungkapkan rasa bangganya dapat terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. “Keikutsertaan kami dalam Diba’ Rutinan ini merupakan salah satu cara untuk menghormati kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat desa. Selain itu, melalui kegiatan ini, kami belajar untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Kami merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari tradisi yang penuh makna ini dan ini juga menjadi pengingat untuk terus memupuk kecintaan kepada Rasulullah melalui shalawat” ungkapnya senang.
Aini, sapaan akrabnya, menambahkan, “Melalui kegiatan seperti ini, kami belajar bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada ruang kelas. Kami diajarkan untuk menghargai keberagaman budaya dan tradisi yang ada di masyarakat. Semoga kolaborasi antara kami sebagai mahasiswa dan masyarakat desa dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” ujar Aini Intan Nur Lailiyah menutup perbincangan.
Ibu Sholikhatin, salah satu tokoh agama yang dihormati di dusun tersebut, juga memberikan apresiasi khusus kepada para mahasiswa. “Kehadiran mereka membawa warna baru bagi tradisi ini. Saya melihat semangat mereka sebagai harapan bahwa generasi muda tetap peduli dan ingin terlibat dalam pelestarian tradisi. Semoga tradisi ini semakin kuat dan dapat terus diwariskan ke generasi mendatang,” tuturnya bangga.
Menurut Ibu Sholikhatin, "Partisipasi mereka dalam kegiatan ini tidak hanya menjadi salah satu bentuk penghormatan terhadap budaya lokal, tetapi juga merupakan pengalaman berharga yang memperkaya wawasan mereka tentang kehidupan masyarakat pedesaan. Mereka juga menyampaikan komitmen untuk terus terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan spiritual selama masa KKM berlangsung," imbuh perempuan paruh baya itu.
Acara ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa dan warga, dengan semangat yang diusung oleh mahasiswa KKM Philoxenia, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga dan melestarikan tradisi, sehingga nilai-nilai keislaman dan kebersamaan tetap hidup di tengah masyarakat.
Setelah pembacaan diba’ selesai, acara dilanjutkan dengan sesi ramah tamah yang penuh kehangatan. Dalam suasana santai, mahasiswa dan warga berbagi cerita sembari menikmati hidangan khas desa. Terlihat, hidangan khasnya seperti nasi jagung, urap, dan kerupuk menambah semarak suasana dan menjadi simbol keakraban antara warga dan mahasiswa. Perbincangan yang penuh canda tawa tersebut menguatkan hubungan mereka dalam kegiatan kemasyarakatan malam ini. (sn/ka)
Kontributor: Sirly Nafisa dan Muhammad Kifah Abdan Syakuro
Editor: Sulthan Fathani Elsyam