HUMAS UIN MALANG- Seremban, 21 Maret 2025 – Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa 28 hari telah dilewati oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dalam program asistensi mengajar sekaligus Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Ma’had Tahfidz As-Sa’idiyyah (MTAS), Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia. Sebagai bentuk penghormatan dan perpisahan, pada hari Jumat, 21 Maret 2025, mahasiswa UIN Malang yang tergabung dalam kelompok bernama Nine Luminaries mengadakan acara perpisahan bersama segenap keluarga besar MTAS. Acara ini berlangsung mulai pukul 10.00 pagi di lapangan MTAS dan dihadiri oleh seluruh pelajar serta para guru.
Acara perpisahan diawali dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang dilantunkan oleh Abdurrauf, salah satu anggota kelompok asistensi mengajar. Suasana terasa khidmat saat lantunan ayat suci menggema di area acara. Selanjutnya, sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Kelompok, Muhammad Sahriramadhan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terimakasih dan permohonan maaf kepada pihak Ma’had Tahfiz As-Sa'idiyyah, "Saya amat berterimakasih kepada MTAS yang telah memberikan kemudahan selama praktik mengajar dan pelaksanaan program-program sosial kemasyarakatan dan pengalaman ini menjadi bekal bagi kami untuk menjadi guru sejati di masa depan, kemudian saya mewakili teman-teman juga mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya, serta harapannya kerjasama antara UIN Malang dan Ma'had Tahfiz As-Sa'idiyyah terus berjalan dengan baik.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Ma’had Tahfidz As-Sa’idiyyah, Mudirah Norhayati binti Bahrum. Beliau mengungkapkan apresiasi kepada mahasiswa UIN Malang yang telah memberikan ilmu serta pengalaman berharga bagi para siswa MTAS. Dalam sambutannya, ia berpesan agar para mahasiswa dapat membawa pulang segala hal baik yang mereka dapatkan selama di Ma’had dan menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran untuk terus berkembang. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan dari mahasiswa kepada pihak Ma’had, sebagai simbol rasa terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Acara kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Hamim Tohari, salah satu guru senior di Ma’had.
Setelah prosesi perpisahan resmi selesai, acara berlanjut dengan pengumuman pemenang serta pembagian hadiah untuk lomba Gebyar Ihya Ramadhan dan Usbu' Arabi. Kedua program ini merupakan inisiatif mahasiswa UIN Malang selama praktik mengajar untuk meningkatkan semangat belajar siswa dalam memahami nilai-nilai Islam serta bahasa Arab. Suasana semakin meriah saat nama-nama pemenang diumumkan dan hadiah diberikan, disambut dengan tepuk tangan dari seluruh peserta yang hadir.
Untuk menambah kesan mendalam, para siswa MTAS menampilkan persembahan sholawat sebagai bentuk apresiasi dan perpisahan kepada mahasiswa UIN Malang. Kemudian, mahasiswa menayangkan video dokumenter yang merangkum perjalanan mereka selama satu bulan berada di Ma’had. Video ini menampilkan berbagai momen berharga selama mereka mengajar dan berinteraksi dengan siswa serta guru-guru di MTAS. Seluruh hadirin menyaksikan tayangan ini dengan penuh perhatian, beberapa bahkan tampak terharu mengenang kebersamaan yang telah terjalin.
Sebagai bagian dari tradisi menyambut Idulfitri, acara dilanjutkan dengan membuat rekaman takbir bersama yang rutin diadakan oleh pihak Ma’had. Seluruh guru, pelajar, dan mahasiswa ikut dalam melantunkan takbir, menciptakan suasana penuh kebersamaan dan kekhidmatan. Setelah takbir, acara diakhiri dengan salam-salaman antara mahasiswa dan seluruh pelajar MTAS. Sebelum benar-benar berpisah, mereka mengabadikan momen kebersamaan dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan.
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, namun setiap perpisahan adalah awal dari perjalanan baru. Ilmu dan pengalaman yang kita bagikan akan terus hidup dalam ingatan dan hati," ucap Fariz salah satu mahasiswa di penghujung acara.
Editor: M.Syahri.R
Kontributor: Rauf