HUMAS UIN MALANG — Dalam rangka menjalankan program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM), kelompok Kalyana Karya yang melaksanakan program Asistensi Mengajar di MAN 2 Blitar dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan penyuluhan parenting dan stunting dengan tema "Orang tua siaga, anak terjaga", Kamis, 24 April 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan di aula TK Al Hidayah, Desa Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, dan dihadiri oleh para wali murid TK Al Hidayah dengan antusiasme yang tinggi. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting sejak dini.
Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran para wali murid tentang gizi dan stimulasi perkembangan anak sejak dini serta memperkenalkan pola pengasuhan (parenting) yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal anak sejak usia dini.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Rama Damar Aji sebagai ketua kelompok Kalyana Karya, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa upaya pencegahan stunting dan pembinaan parenting merupakan bagian penting dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. "Melalui penyuluhan ini, kami berharap dapat memberikan edukasi yang aplikatif kepada para orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal," ujarnya.
Acara yang digelar pada Kamis pagi ini menghadirkan pemateri Aprilina Risma, A.Md.Gz., ahli gizi dari Puskesmas Talun, sebagai pemateri utama. Dalam penyuluhannya, Aprilina menjelaskan secara rinci mengenai perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan anak, pentingnya stimulasi, pola pengasuhan yang sehat, serta faktor-faktor penyebab stunting.
Menurut Aprilina, pertumbuhan anak tidak hanya dilihat dari berat badan, tetapi juga dari tinggi badan yang seharusnya rutin diukur setiap bulan. Sementara itu, perkembangan mencakup kemampuan fisik dan perilaku anak, seperti belajar duduk, berdiri, hingga berjalan, yang membutuhkan stimulasi aktif dari lingkungan sekitar.
Dalam materinya, Aprilina juga menekankan pentingnya lingkungan yang positif, interaksi intensif, pemberian pujian, aturan penggunaan gadget yang bijak, hingga pemberian kesempatan bagi anak untuk bereksplorasi dan bertanya. “Anak-anak membutuhkan cinta, kasih sayang, serta stimulasi agar perkembangan mereka optimal sesuai usia,” jelasnya.
Lebih jauh, Aprilina memaparkan tentang stunting sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya dan mengalami hambatan pertumbuhan kecerdasan.
Ia juga mengingatkan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan, namun juga berpengaruh terhadap kecerdasan anak di masa depan. Menurutnya, faktor risiko seperti anemia pada masa remaja, kekurangan gizi saat kehamilan, serta pola makan yang buruk menjadi perhatian utama dalam pencegahan stunting.
Para wali murid juga senang saat mengikuti sesi tanya jawab, karena mereka bisa berkonsultasi langsung berkaitan dengan tumbuh kembang anak mereka. Kegiatan ini diharapkan bisa mendorong para orang tua agar lebih memperhatikan asupan gizi anak dan memberikan lingkungan pengasuhan yang lebih sehat.
Program penyuluhan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata KKM UIN Malang sebagai upaya membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di daerah, lebih khusus dalam mendukung pencegahan stunting sejak usia dini. Secara keseluruhan, kegiatan penyuluhan berjalan dengan tertib dan lancar.
Kelompok Kalyana Karya berharap kegiatan serupa bisa konsisten dilaksanakan guna mendukung program percepatan pencegahan stunting, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran orang tua dalam tumbuh kembang anak.(hm/sf)
Kontributor: Hanum Mir'atul Maslahah
Editor: Sulthan Fathani Elsyam