Sabet Penghargaan Best of The Best Cakrawala Award
Indonesia, menjadi salah satu pengguna terbesar jejaring sosial, membuat Ifa Alif dan teman-temannya ingin mengembangkan konten lokal bernama Kwikku. Bagaimana kisah pengembangan Kwikku hingga mereka berhasil sabet penghargaan Best of The Best Cakrawala Award, berikut reportasenya.
PATUT diacungi jempol, Kwikku, sebuah jejaring sosial buatan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika (TI) Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Maliki Malang berhasil memperoleh dua penghargaan sekaligus dalam ajang Cakrawala Award kategori mahasiswa Best Five dan Best of the Best Cakrawala Award, bertempat di Green City Mall Surabaya (30/5).
Ajang bergengsi untuk pengembang aplikasi android di Jawa Timur tersebut merupakan salah satu kompetisi yang diselengarakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun Kota Surabaya ke-712, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu pelajar dan mahasiswa.
Ditemui di Laboratorium Sistem Terdistribusi Fakultas Saintek UIN Maliki, Co-founder Business Kwikku Ifa Alif mengatakan bahwa Kwikku layak menyabet penghargaan Best Of The Best karena memiliki kelebihan dan memenuhi kriteria pemenang.
“Yaitu adanya fungsionalitas aplikasi, user interface, user experience, dan ide,” terang mahasiswa asal Kediri itu.
Bersama empat developer Kwikku, Chief Executif Office Hamdi Musaad, Co-founder Business Ifa Alif, Co-founder Desainer Catur Priyo Wibowo, dan Co-founder Programmer Agus Minarur Rahman, mereka berharap melalui Kwikku, ke depannya Indonesia tidak hanya sebagai user jejaring sosial tetapi juga sebagai developer jejaring sosial.
Kwikku sendiri menawarkan beberapa fitur aplikasi, misalnya chatting, mall online, berbagi artikel dan keseruan unik lainnya. “Yang berfungsi tidak hanya sebagai jejaring sosial tetapi juga bisa menjadikan penggunanya lebih produktif melalui jejaring sosial tersebut,” terang Ifa Alif.
Kembangkan Konten Bercitarasa Lokal
Saat ini Kwikkutengah mengembangkan konten yang memiliki citarasa lokal serta pengembangan versi android. Menurut Alif, tercetusnya Kwikku bermula pada kegelisahan mereka melihat kondisi Indonesia yang menjadi salah satu pengguna terbesar di ranah jejaring sosial.
Anehnya, semua jejaring sosial yang beken tersebutmerupakan social media buatan asing, padahal Indonesia juga bisa membuat jejaring sosial sendiri. Masih kata Alif, sementara akses jejaring sosial yang begitu besar tersebut secara tidak langsung menambah belanja bandwidth internet luar negeri yang harganya tergolong mahal.
“Dengan adanya Kwikku, diharapkan mampu mendorong generasi yang produktif dan juga mengubah paradigma bahwa bersosmed (sosial media, Red) tidak hanya buang-buang waktu, tapijuga dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti menulis artikel dan berjualan di toko Kwikku. Hadirnya Kwikku diharapkan dapat membangkitkan konten lokal dan juga sebagai wujud cinta terhadap produk Indonesia,” harapnya.
Mahasiswa semester 6 tersebut menambahkan, saat ini ada sekitar 38.000 lebih pengguna Kwikku yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Untuk bergabung di Kwikku caranya cukup mudah, buka saja situs Kwikku.com,“ jelasnya.
Arti kata Kwikku sendiri berasal dari dua kata bahasa jawa yaitu kuwi dan iku yang digabung menjadi satu. “Filosofinya yaitu, itu konten lokal Indonesia Kwikku,” terangnya mengakhiri wawancara. (js/ic)