GEMA-Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menghelat seminar nasional penyembelihan halal dan proses produksi kehalalan makanan. Acara yang berlangsung di Auditorium Saintek Lt.4 ini mengundang empat narasumber. Yakni, Dr. Isroqunnajah, M.Ag., Dr. drh. Bayyinatul Muchtaromah, Dr. Drs. Abdul Rahem Apt, M.Kes, serta Ir. Dina Sudjana, Senin (5/11).
Isroqunnajah menegaskan penting bagi masyarakat untuk mengetahui proses suatu makanan. Tidak semua makanan yang terlihat baik (thoyyib) akan terjamin kehalalannya.
Dalam Islam, lanjutnya, asal usul makanan sangat diperhatikan. Sebab, makanan sebagai asupan energi akan didistribusikan ke dalam tubuh. Kita akan menggunakan energi dari makanan tersebut salah satunya untuk beribadah. “Jika makanan yang dikonsumsi bukan makanan halal tentu akan berdampak negatif dalam diri kita,” jelasnya.
Gus Is, sapaannya, juga menyampaikan, segala sesuatu yang diperintahkan Allah akan memiliki manfaat. Begitu juga segala yang dilarang memiliki dampak, termasuk dalam kehalalan dan keharaman suatu makanan.
Bayyin, pemateri selanjutnya, memaparkan tren makanan halal yang makin marak saat ini. Makin sadarnya masyarakat akan manfaat makanan halal dibaca oleh pemerintah. “Tahun depan, pemerintah akan mewajibkan pemeriksaan dan pemberian label halal untuk semua makanan yang beredar di Indonesia,” tutur mantan dekan Fakultas Saintek itu. (syf/nd)