GEMA-Pekan akhir 2018, pihak universitas mendatangkan Guru Besar Bidang Filsafat Islam Prof. Dr. Rd. Mulyadi Kartanegara. Ia dihadirkan untuk mengisi diskusi Integrasi Sains dan Agama bersama para ketua jurusan atau prodi di lingkungan UIN Malang, Kamis (27/12). Acara yang diadakan di Ruang Pertemuan Gedung Rektorat Lt. 4 tersebut juga dihadiri oleh wakil rektor bidang akademik dan wakil rektor bidang kemahasiswaan.
Dalam penuturannya, Prof. Mulyadi menekankan pentingnya merubah mindset dalam belajar. Menurutnya, niat mencari ilmu seharusnya didasari dengan niat mencari kebenaran. “Bukan malah mencari ilmu demi pekerjaan. Nanti hasilnya berbeda,” imbuhnya.
Ketika seseorang belajar karena pencarian kebenaran, tuturnya, maka akan ada semangat untuk menggali ilmu lebih dalam. Seperti para sahabat atau tokoh Filsafat di zaman dahulu yang belajar dengan tekun karena mereka masih memiliki keraguan akan suatu hal. “Kalau masih ada rasa ragu, berarti ilmunya belum komplit,” tambah guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
Guru besar kelahiran Juni 1959 ini secara spesifik menjelaskan tentang pengintegrasian keilmuan yang juga dilakukan oleh UIN Malang. Menurutnya, melakukan integrasi tanpa mengetahui basis akan sangat mustahil.
Ada dua sumber keilmuan yang harus dipahami benar oleh pakar Pendidikan. Yakni sumber ilmu umum yang berasal dari ayat kauniyyah dan sumber ilmu agama yaitu ayat qawliyyah. (nd)