GEMA-Rapat Tinjauan Manajemen kali ini Lembaga Penjaminan Mutu UIN Maliki yang diketua Dr, Muhtadi Ridwan mengundang langsung salah satu asesor BAN-PT Sugiyono, Ph.D. kehadirannya kali ini memberikan wawasan persoalan Integrasi SPMI dan SPME, Senin (25/11).
Sugiyono dalam paparan materinya menyampaikan dengan gamblang persoalan SPME akreditasi yang dilakukan oleh BAN-PT. selama ini, dia menilai banyak lembaga perguruan tinggi (PT) yang terjebak dengan persoalan kelengkapan dokumen saja. Padahal, dokumen yang lengkap belum tentu bisa dijadikan ukuran bahwa sistem penjaminan mutu Pendidikan di PT itu tercapai.
“Untuk itu, tanggung jawab BAN-PT tidak hanya melalkukan asesmen lapangan saja, akan tetapi juga terus mengontrol pasca asesmen,” terangnya.
Untuk itu, kata dia, akreditasi itu memiliki beberapa tahapan, yaitu tahap evaluasi data dan informasi, tahap penetapan akreditasi, dan tahap pemantauan serta evaluasi hasil akreditasi. “Tujuannya tidak lain untuk membengun budaya mutu,” paparnya.
Hal ini senada dengan visi Presiden Jokowi yaitu pada poin kedua terkait pembangunan SDM, kualitas pendidikan melalui vocational training, dan pengembangan vocational school, serta pengembangan talenta muda dengan peran diaspora. “Melalui visi tersebut Indonesia akan mengelola talenta untuk membantu ndonesia maju dan mengejar ketertinggalannya dengan negara lain,” jelasnya.
Sugiyono mengutip dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bahwa perguruan tinggi itu bisa maju bila memiliki tiga faktor pendukung yaitu memiliki kebebasan otonomi, resources, dan purpose atau tujuan visi misi yang benar. Sehingga jika diambil benang merahnya, setiap perguruan tinggi itu harus mampu berkembang ke arah yang benar dan lebih baik.
Caranya untuk mengontrol kualits mutu Perguruan Tinggi bisa dilakukan melalui proses Akreditasi BAN-PT. Tetapi sekali lagi, Sugiyono menegaskan bahwa akreditasi itu jangan dijadikan tujuan utama, yang terpenting UIN Malang melakukan perbaikan layanan mutu secara bertahap menuju layanan yang lebih baik dan bermutu. “Ini butuh komitmen dari semua pimpinan di UIN Malang,” pungkasnya.