SAATNYA ORANG TUA AMBIL PERAN DALAM STUDI ANAK
Iffatunnida Rabu, 8 Juli 2020 . in Berita . 375 views
2830_walid.jpg

GEMA-Tak sedikit orang tua yang merasa kelimpungan saat perpindahan sistem Study from Home (Belajar dari Rumah). Baik itu karena tak familiar dengan materi belajar, teknologi, maupun tak tahu apa yang harus dilakukan. Tak sedikit juga yang melayangkan komplain ke sekolah dengan beragam alasan. Namun, menurut Dr. Muhammad Walid saat begini justru orang tua harus banyak mengevaluasi diri. Sudahkah selama ini mereka turut berperan dalam pembelajaran anak di sekolah? “Karena kebanyakan orang tua merasa, bayar SPP ya sudah, selanjutnya itu tanggung jawab guru di sekolah dalam urusan mendidik,” imbuhnya.
Hal ini ia sampaikan dalam webinar yang diadakan oleh Rumah Jurnal FITK, Rabu (8/7). Dalam acara bertema “Merdeka Belajar dan Madrasah Unggulan: Tetap Unggul di Masa New Normal”, tiga pimpinan FITK menjadi narasumber utamanya. Mereka ialah Dr. Agus Maimun, M.Pd. (Dekan), Dr. Moh. Padil, M.PdI. (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama), dan Dr. Muhammad Walid, MA. (Wakil Dekan Bidang Akademik).
Walid melanjutkan, pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab pihak sekolah. Justru pendidikan yang baik itu tak hanya komunikasi searah. “Harus ada komunikasi intens antara siswa, orang tua, dan pihak sekolah,” imbuhnya. Ketika ada masalah yang muncul dalam proses belajar, maka semua pihak harus membicarakan dan mencari solusinya.
Walid pun membahas pentingnya seorang guru untuk memahami kembali hakikat profesinya. Ia menekankan bahwa seorang guru tidak diperkenankan hanya memberi ceramah selama proses belajar. “Karena yang harus diingat adalah bukan teacher for teaching tapi teacher for learning,” tutur Walid.
Ketika guru menempatkan diri sebagai teacher for teaching, maka pembelajaran akan didominasi ceramah. Padahal, sistem ceramah akan mematikan kreativitas siswa karena menutup kesempatan mereka untuk mengeksplor banyak hal tentang materi yang sedang diajarkan. Sebaliknya, jika sistem teacher for learning, maka akan ada interaksi dua arah antara guru dan siswa. Dengan begitu akan membuka banyak peluang bagi siswa untuk mempelajari hal lain yang masih berhubungan dengan mata pelajarannya. (nd)

(INFOPUB)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up