HUMAS-Terhitung sudah lima hari ini, suasana kampus I UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki) semakin ramai. Hal tersebut ditengarai dengan semakin tingginya intensitas keluar masuknya kendaraan dari berbagai daerah, terutama didominasi mobil pribadi untuk mengantarkan mahasiswa baru (maba) di kampus yang berlokasi di Jl. Gajayana No. 50 Malang. Kedatangan para Maba tahun 2021 ini disambut hangat oleh warga dan seluruh keluarga besar Ma'had AL-Jami'ah UIN Maliki Malang. Jumat(5/11)
Ditemuinya seusai acara Tadarus bersama di Loby Lt. 1 Gedung Rektorat, Dr. H. Baddrudin, M. HI( Mudir Mahad AL-Jami'ah) UIN Maliki Malang menyampaikan tentang kedatangan Maba tahun 2021 di kampus. Kyai Bad, sapaan akrabnya itu menjelaskan proses penerimaan Maba sebagai calon mahasantri yang akan tinggal di asrama UIN Maliki Malang yang dikenal dengan Ma'had AL-Jami'ah.
Maba tahun 2021 yang datang ke kampus dan sebelum masuk ke Ma'had harus melalui beberapa tahap karena masih dalam masa pandemi covid-19. Meski saat ini kota Malang telah turun level ppkm-nya namun antisipasi dan kewaspadaan harus tetap dilakukan oleh tim Satgas Covid-19 UIN Maliki dan terutama warga Ma'had mulai dari pengasuh (Murobby/ah)hingga pendamping(musyrif/ah).
Menurut Kyai Bad, tahap yang pertama adalah Maba yang datang harus mengisi berkas administrasi beserta membawa surat keterangan sehat berupa bukti vaksin dan tes sweb antigen, atau sebagainya. Setelah lengkap berkasnya, maka tahap kedua yakni screening dan check kesehatan. Apabila sudah selesai maka berikutnya adalah validasi data kesehatan Maba.
Lanjut, pada tahap berikutnya adalah pemeriksaan barang. Menurut Kyai Bad, tahap itu penting dilakukan demi menerapkan aturan yang berlaku di Ma'had dan juga keamanan dan kenyamanan bersama. Terutama untuk para mahasantri putri tidak diperkenankan membawa pakaian yang tidak syar'i, misalnya: tipis/nerawang, ukuran ketat/press body, celana pensil, asesosris yang berlebihan, dsb. Sedangkan bagi mahasantri putra tidak diperbolehkan membawa barang atau senjata tajam, dsb. "Oleh karena itu pengecekan barang memang harus dilakukan sebelum semua mahasantri masuk ke Ma'had dan itu semua untuk kepentingan bersama", imbuhnya.
Kemudian apabila semua tahapan sudah dilalui, maka Maba boleh masuk di Ma'had nya masing-masing. "Alhamdulillah dari proses penerimaan maba di hari pertama sampai terakhir ini, semuanya berjalan lancar. Hasil laporan tim Satgas COVID-19 kampus, menyatakan semua Maba dalam kondisi sehat tidak ada yang positif covid-19", ungkap Kyai Bad.
Setelah itu nanti para mahasantri baru yang tinggal di Ma'had akan menjalani program karantina selama 14 hari. Kemudian, apabila sudah kondusif semua mahasantri akan mengikuti kegiatan ta'aruf Ma'had dan sosialisasi berbagai agenda di Ma'had. "Inshaa Allah, kami semua yang di Ma'had sudah siap menjalankan aktifitas dan tentunya tetap menerapkan prokes yang ketat", pungkasnya. (ptt)