HUMAS-Apel pagi Aparatur Sipil Negara(ASN) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki) kali ini terasa berbeda dengan yang sebelumnya. Pasalnya, pada agenda yang berlangsung di depan teras gedung Rektorat Ir. (HC) Soekarno ini, selain tidak dipimpin oleh rektor sendiri tetapi juga ada prosesi pisah kenang dari Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan(Kabiro AUPK) Drs. Mahfudh Shodar, M. Ag.Senin(31/1)
Bertindak sebagai pembina apel yang ketiga kali ini, Mahfudh Shodar menegaskan kembali tentang pentingnya agenda yang telah ditetapkan oleh Kemenag Pusat dalam Surat Edaran(SE) Nomor. 01 Tahun 2022 tentang APEL PAGI BAGI APARATUR SIPIL NEGARA KEMENTERIAN AGAMA. Menurutnya, adanya apel pagi itu bisa melatih dan meningkatkan kedisiplinan diri. Apalagi sebagai ASN di bawah Kemenag RI yang berada di lingkungan UIN Maliki Malang mesti bisa bersikap disiplin. Karena dengan disiplin bisa menciptakan ketertiban yang akan berdampak positif dalam menjalankan tugas dan mencapai target kinerja. "Dari adanya disiplin akan terciptanya ketertiban dan membantu kita sebagai ASN di instansi pendidikan tinggi ini dalam mencapai terget kinerja yang telah ditetapkan yakni 75 persen," paparnya.
Selanjutnya, pada kesempatan itu sebagai tanda pisah kenang karena tepat di bulan Februari ini telah purna tugas (pensiun), Kabiro asal Lamongan itu juga berpesan kepada khususnya para ASN di UIN Maliki Malang agar bekerja dan menjalankan tugas dengan benar, sungguh-sungguh dan ikhlas. "Seperti slogan dari Kemenag RI yakni "IKHLAS BERAMAL" jadi kita semua selain bekerja dengan sebaik-baiknya maka harus ikhlas sepenuh hati! ", terangnya. Menurutnya, ikhlas itu diartikan bahwa ketika bekerja tidak perlu dipamerkan, bekerja tidak untuk dibicarakan dan tidak boleh mengeluh namun bekerja itu harus dengan penuh tanggung jawab dan ketulusan hati nurani.
Di akhir sambutannya, Kabiro alumni S2 dari Universitas Islam Lamongan ini menyampaikan terima kasih serta permohonan maaf kepada semua warga kampus UIN Maliki mulai dari pimpinan senat, jajaran Rektorat, para dekanat, direktur pascasarjana, para kepala unit hingga semua staf/karyawan. "Sebagai insan biasa, pastilah kami memiliki kekurangan dan juga pasti banyak khilaf serta kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, mohon semuanya itu dimaafkan dan kita saling memaafkan",pungkasnya. Selain itu, ia pun berharap meskipun tidak lagi berada di kampus UIN Maliki namun komunikasi dan silaturahim tetap terjalin.(ptt)