Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengumpulkan para kepala dan staf pusat studi di bawah naungannya dalam Workshop Penyusunan SOP dan Pedoman Penelitian, PKM, dan KKM, Kamis (21/4). Saat membuka acara di Ruang Pertemuan Gedung Rektorat lt. 3, Ketua LP2M, Prof. Dr. Agus Maimun menyatakan bahwa agenda ini dilakukan untuk memberikan arahan serta panduan penyusunan SOP kepada seluruh pusat studi.
Fani Fariedah, M.P., narasumber workshop, menyatakan keberadaan Standard Operational Procedure (SOP) dalam suatu lembaga itu sangat penting. Pasalnya, SOP berperan sebagai pengendali kualitas suatu sistem dan juga konsistensi suatu teknis. Sesuai namanya, SOP adalah acuan sivitas akademik di suatu kampus ketika akan mengurus suatu hal. "Karena untuk diakses secara publik, maka SOP bersifat terbuka dan fair," tambah dosen di Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya Malang itu.
Ada beberapa manfaat SOP yang dijabarkan Fani. Di antaranya ialah, pertama, SOP menjadi pedoman kerja suatu unit di kampus. Misal, pedoman alur pengajuan proses kelulusan mahasiswa. Dengan adanya SOP, maka tidak ada lagi kebingungan saat mengurus dan memprosesnya. "Karena, ada alur dan timeline yang jelas yang tertera di SOP," jelas Fani.
Alhasil, jika ada kelambatan dan kesalahan dalam prosesnya, maka pengguna layanan dapat mengajukan protes karena tidak sesuai SOP yang dibuat. "Ketika kita membuat SOP, berarti kita berani bertanggung jawab ketika ada ketidakcocokan dalam realisasinya," tegas tim Lembaga Penjaminan Mutu di Universitas Brawijaya Malang ini.
Selain Fani, LP2M UIN Malang juga mengundang Prof. Dr. Endang Purwaningsih, M.Si., salah satu senior di LP2M Universitas Negeri Malang. Ia khusus membahas penyusunan pedoman pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pengalamannya selama bertahun-tahun mengabdi di LP2M dibagi dalam workshop tersebut. (nd)