UIN MALANG-Pusat Publikasi Ilmiah (PPI) memulai proyek internasionalisasi jurnal-jurnal ilmiah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tujuannya agar ada lagi jurnal ilmiah selain Journal of Islamic Architecture yang terlebih dahulu terindeks Scopus pada 2021. Salah satu assessor jurnal ilmiah di Indonesia, Prof. Dr. Istadi, MT. dihadirkan pada Workshop Pendampingan Percepatan Indeksasi Scopus. Kegiatan yang dihelat di Ruang Meeting Gedung Rektorat lt. 3 ini ialah pembuka dari rangkaian workshop dengan tema sama, Kamis (14/7).
Ketua PPI, M. Anwar Firdausy menerangkan, Workshop Pendampingan Percepatan Indeksasi Scopus akan dilaksanakan dalam tiga sesi. Sesi pertama diisi narasumber dengan sharing informasi mengenai apa saja yang harus dipersiapkan oleh pengelola jurnal sebelum mengajukan indeksasi ke Scopus. “Sesi kedua dan ketiga akan dilakukan Agustus mendatang sebelum diputuskan mana saja jurnal yang benar-benar siap diajukan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd. optimis bahwa jurnal yang diundang siap dan layak menuju indeksasi Scopus. “Jika ditolak, setidaknya kita pernah mencoba dan tahu apa yang harus diperbaiki jika ingin mengajukan lagi,” paparnya.
Untuk acara ini, PPI mengundang para pengelola jurnal ilmiah yang dipandang layak untuk pengajuan indeksasi Scopus. Total 16 pengelola dari 8 (delapan) jurnal UIN Malang yang sudah tersertifikasi di level nasional (Sinta) hadir dalam workshop tersebut.
Kedelapan jurnal yang diundang dalam workshop tersebut ialah Jurnal El-Harakah, Jurnal Ulul Albab, Jurnal LiNGUA, Jurnal CAUCHY, Jurnal Jurisdictie, Jurnal De Jure, Jurnal MEC-J, dan Ijaz Araby. (nd)