UIN MALANG-Sebagai pakar yang sering memberi arahan dan masukan kepada para pengelola jurnal, Prof. Dr. Istadi, ST., MT. tegas mengatakan agar tidak ragu mengajukan jurnal untuk terindeksasi Scopus. Utamanya, jika jurnal sudah siap dari segala aspek, termasuk bobot tulisan dan daftar editorial team yang mumpuni. Hal ini ia sampaikan dalam sesi pertama Workshop Pendampingan Percepatan Indeksasi Scopus yang digagas Pusat Publikasi Ilmiah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Kamis (14/7).
Prof. Istadi juga menegaskan pentingnya clarity of abstract. Menurutnya, sebelum membedah konten artikel secara mendalam, tim Scopus akan mengadakan scanning terlebih dahulu. “Selain judul, abstrak adalah yang muncul paling awal ketika diklik judul artikelnya di OJS (Open Journal System),” jelasnya. Ia menambahkan, aspek ini berkaitan dengan tata bahasa yang dipakai. Dalam hal ini, karena abstrak berbahasa Inggris, maka kaidah grammar-nya harus benar. “Itu absolut!” ia menekankan.
Dalam kesempatan yang sama, delapan pengelola jurnal secara bergiliran mempresentasikan kondisi jurnalnya. Tak hanya menyampaikan sisi plus, tim jurnal juga meminta saran pada Prof. Istadi terkait hal-hal yang belum diketahui. Pasca presentasi, Prof. Istadi pun memberikan berbagai masukan. “Saya harap di pertemuan selanjutnya, Bapak dan Ibu dapat menunjukkan hasil perbaikan sesuai saran,” tutur Guru Besar dari Universitas Diponegoro, Semarang itu.
Kedelapan jurnal yang diundang dalam workshop tersebut ialah Jurnal El-Harakah, Jurnal Ulul Albab, Jurnal LiNGUA, Jurnal CAUCHY, Jurnal Jurisdictie, Jurnal De Jure, Jurnal MEC-J, dan Ijaz Araby. (nd)