UIN MALANG-Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan safari akademis (9-10/8). Tiga kampus PTKIN menjadi jujukan, yakni UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tiga tempat ini dipilih karena memiliki pengalaman dalam program pengabdian masyarakat di wilayah pesisir pantai.
Kepala LP2M UIN Malang, Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd. menyatakan, agenda ini merupakan benchmarking dengan ketiga PTKIN tersebut. Pasalnya, UIN Malang mendapatkan amanah dari Bupati Kabupaten Malang untuk menarget wilayah pesisir pantai sebagai lokasi pengabdian. “Karena kita belum ada pengalaman di situ, maka sudah seharusnya kita belajar pada yang berpengalaman. Dipilih lah ketiga PTKIN ini untuk bertukar pikiran,” tutur Prof. Agus saat menjelaskan tujuan utama safari akademis tersebut.
Ia melanjutkan, wilayah pesisir pantai di Kabupaten Malang membentang dari barat Kabupaten Jember hingga timur Kabupaten Blitar. “Luasnya sekitar 100 kilometer,” imbuhnya. Pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan UIN Malang di area ini nantinya sekaligus sebagai pengembangan Kampus 4.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Maghfur menjelaskan manajemen pengabdian di wilayah pesisir yang sudah kampusnya lakukan. Pihaknya terlebih dahulu melakukan pemetaan geo spasial dan geo sosial. Fokus UIN Pekalongan ialah memanfaatkan lahan kosong dengan menanam Pohon Mangrove untuk tujuan wisata. “Selain manfaat ekonomi, yaitu untuk kesejahteraan masyarakat setempat, program ini melindungi area tersebut dari gerusan air akibat gelombang laut,” jelasnya saat menemui tim LP2M UIN Malang didampingi Wakil Rektor Bidang AUPK, Dr. Muslih.
Sementara itu, Dr. A. Yani, Ketua LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjelaskan program berbeda. Berbasis TBM (Tematik Berbasis Masjid), kampusnya fokus pada peningkatan sumber daya manusia, terutama Guru Mengaji. Salah satu kegiatan untuk mewujudkannya ialah pelatihan penggerak bagi seluruh guru mengaji di area pesisir pantai. “Alhamdulillah, program ini mendapat dukungan pemerintah daerah sehingga tak hanya fasilitas pelatihan, para guru mengaji juga mendapatkan insentif sebesar Rp. 600.000 setiap bulan,” paparnya. Di momen yang sama, ketua LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon juga didampingi oleh Ketua Pusat Penelitian Dr. Budi Manfaati dan Ketua Pusat Studi Gender dan Anak Dr. Naila.
Di kunjungan yang terakhir, tim LP2M UIN Malang menuju UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Di sana mereka ditemui langsung oleh Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat Aep Kusnawan dan Sekretaris LP2M Dr. Sarbini. Ia menjelaskan program pengabdian di wilayah pesisir Pantai Pangandaran. Pihaknya melakukan pemetaan sumber daya manusia dan alam. Ada beberapa hasil pemetaan tersebut yang terealisasi dalam beragam program, yakni pemberdayaan keluarga harmonis, pemberdayaan UMKM dengan pemanfaatan sabut kelapa, serta pendampingan desa digital.
Tim LP2M UIN Malang yang turut dalam kunjungan akademis tersebut ialah Kepala LP2M, Syaiful Mustofa (Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat), M. Anwar Firdausy (Ketua Pusat Publikasi Ilmiah), Abdul Aziz (Ketua Pusat Penelitian), dan M. Hasan Ashari (Penyusun Program, Anggaran, dan Pelaporan LP2M). (nd)