HUMAS-“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada pengurus ma’had yang telah menyelenggarakan acara workshop SDM. Hal ini penting untuk memberi pembekalan kepada anda semua(musyrif dan musyrifah-red) karena ma’had itu merupakan salah satu distingsi dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, selain dari adanya pusat pengembangan bahasa asing(Bahasa Inggris, Arab dan Mandarin), Hai’ah Tahfidzul Qur’an(HTQ) dan Integrated Learning Model(ILeM)”. Hal inilah yang disampaikan oleh rektor UIN Maliki Malang saat memberikan sambutan pada pembukaan workshop Pengembangan Sumber Daya Musyrif dan Musryifah tahun 2022. Acara yang mengusung tema “Internalisasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Membangun Karakter Ummatan Wasathiyah Melalui Pemberdayaan Musyrif-Musyrifah” ini bertempat di Auditorium Lt.5, Gedung Rektorat DR.(HC). Ir. Soekarno.Rabu(3/8)
Dalam kesempatan itu, Prof. Zain sapaan akrab rektor UIN Maliki Malang menjelaskan tentang Ma’had Al Jami’ah yang merupakan salah satu distingsi dari kampus Islam berlogo Ulul Albab ini yang hal tersebut tidak ada atau tidak dimiliki oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri(PTKIN) dan Perguruan tinggi Negeri(PTN) lainnya. Lanjut rektor asal Bojonegoro ini pun menambahkan bahwa sampai saat ini belum ada PTKIN lain yang memiliki Ma’had yang dikelola secara profesional dan benar-benar ma’hadi. “Karena di beberapa PTKIN itu meski kampusnya sudah baru, besar dan disediakan ma’had seperti di kampus kita ini namun ternyata santrinya tidak siap, ada yang beralasan karena jauh, karena mungkin tradisi dan karena tidak ada Kyainya, maksudnya kurang adanya Kyai seperti di malang ini,”ungkapnya. Menurut Prof. Zain, jika di Malang banyak sekali Kyai yang berminat untuk menjadi bagian pembina ma’had dan usianya masih muda-muda. Selain itu, masih kata rektor bahwa di PTKIN lainnya juga tidak memiliki rumah Kyai seperti yang ada di UIN Maliki Malang.
“Oleh karena itu ma’had yang ada di kampus kita tercinta ini menjadi percontohan bagi yang lainnya,” ucapnya dengan bangga. Apalagi ma’had di UIN Maliki Malang juga memiliki musyrif dan musyrifah yang jumlahnya kurang lebih 300 orang, mereka semua sebagai pengurus dan pendamping bagi para mahasantri selama berada di ma’had.(ptt)