PBAK UIN MALIKI: TANAMKAN JIWA MODERASI BERAGAMA DAN LAWAN RADIKALISME
Putut Wahyu Hardiyanto Senin, 22 Agustus 2022 . in Berita . 686 views
4252_putut.jpg

HUMAS-Diantara berbagai materi Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)yang telah disajikan dan dipersembahkan untuk para mahasiswa baru (maba) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) 2022 ini, ada satu sesi yang menjadi banyak perhatian dan pemikat hati para akademisi kuhusunya para calon generasi Ulul Albab. Sesi tersebut adalah Stadium General Moderasi Beragama. Bertempat di Gedung SC, Jend. H. Soeharto. Tema yang diusung "Meneguhkan Generasi Ulul Albab Yang Moderat, Unggul, dan Bereputasi Internasional".Senin(22/8)

Tidak disangka, selain menghadirkan seorang pakar moderasi beragama, yakni Mokhammad Yahya, MA., Ph.D (Kepala Pusat Moderasi Beragama UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), ternyata ada satu orang narasumber lagi dalam stadium general ini. Beliau dahulunya merupakan salah satu anggota teroris dan sekarang telah bertaubat hingga berprofesi sebagai dosen sekaligus menjabat sebagai direktur Kantor Lingkar perdamaian, yakni Ali Fauzi Manzi. Pada kesempatan itu sebagai pemateri pertama, melalui materi utamanya Moderasi Beragama, Ali Fauzi sang mantan kombatan ini lebih menekan penjelasannya terkait radikalisme sekaligus mengajak para mahasiswa baru (maba) UIN Maliki Malang untuk melawan paham tersebut.

4255_panitia.jpg
Radikalisasi, menurut Ali bukanlah sebuah produk dari keputusan yang cepat dan singkat, tetapi itu adalah hasil dari sebuah proses panjang. Menurut pengalamannya, proses itu terjadi dengan perlahan-lahan mensupport seseorang untuk berkomitmen pada aksi kekerasan yang mengatas namakan Tuhan. Namun demikian, alasan mendalam yang membuat anggotanya tetap tinggal, yakni adanya dukungan antar anggota.

Lanjut, masih kata Ali menjelaskan bahwa pada dasarnya komunitas teroris itu mempunyai dua dukungan untuk para anggotanya. Pertama adalah dukungan moral, hal ini dapat terbentuk melalui pemberian pemahaman radikal kepada para anggotanya melalui tausiyah, pengajian, rihlah,dll. Kedua, dukungan material yang biasanya berupa biaya pendidikan, bantuan lapangan kerja,jaminan kesehatan, dan lain-lain. Adanya kedua dukungan itulah yang mengikat para anggotanya hingga merasa nyaman dan tidak mudah untuk keluar. Apabila dari mereka keluar maka tidak memiliki teman, dikucilkan, dijauhi dan dimusuhi bahkan sampai diberi ancaman pembunuhan.

Penyebaran paham radikalisme dapat melalui berbagai komunitas dan media. Salah satunya adalah perguruan tinggi, di mana mahasiswanya berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga menurut Ali Fauzi, kegiatan seperti ini yang diinisiasi oleh UIN Maliki Malang sudah begitu tepat dalam menolak sekaligus mencegah tumbuhnya benih radikalisme pada generasi muda. "Adik-adik semuanya ini juga mesti berhati-hati dalam memilih teman, jangan sampai terpengaruh paham radikalisme,"tegasnya.

4254_panitia.jpg

Mengakhiri materinya, adik kandung dari Amrozi ini memberikan serangkaian kata motivasi bagi para maba UIN Maliki Malang. "Tidak ada orang baik yang tidak mempunyai masa lalu, tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan. Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik,"pungkasnya.

4256_putut.jpg

Sementara itu, usai materi yang disampaikan oleh Ali Fauzi Manzi, selanjutnya diteruskan pemateri kedua oleh Mokhammad Yahya, MA., Ph.D (Kepala Pusat Moderasi Beragama UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Beliau memaparkan berbagai hal yang lebih fokusnya pada inti dari Moderasi Beragama.(ptt)

(Hardianto)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up