HUMAS-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) melalui unit Organisasi, Kepegawaian dan Hukum( OKH) menggelar pelatihan tekinis manajemen Perguruan Tinggi(PT) selama lima hari kedepan, hari Selasa s/d Sabtu(9-13/8). Agenda yang terselenggara atas kerjasama dengan Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama itu bertempat di ruang sidang unit Lembaga Penjaminan Mutu(LPM), Lt. 4,Gedung Rektorat.Selasa(9/8)
Dalam sambutannya, Kepala Biro Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan (Karo AUPK) UIN Maliki Malang, Dr. Ahmad Hidayatullah,M.Pd memberikan motivasi dan support penuh terkait adanya agenda pelatihan tersebut. Menurut Pak Karo, tujuan dari kegiatan pelatihan tersebut tidak lain yakni untuk meningkatkan skill dan kompetensi para tenaga administrasi dalam mengelola dan teknis manajemen di perguruan tinggi, khususnya di kampus UIN Maliki sendiri. Namun demikian, beliau menekankan agar manfaat dari pelatihan tersebut tidak hanya untuk para peserta saja. "Oleh karena itu, Kami harapkan nanti kepada Anda yang telah ikut pelatihan ini akan menjadi multilevel dimana setelah usai dan lulus pelatihan maka kembali ke instansi menjadi lebih baik lagi sebagai tenaga ahli dan bisa menjadi narasumber," jelasnya.
Tidak tanggung-tanggung, pelatihan kali ini menghadirkan seorang narasumber yang profesional dan ahli di bidangnya, yakni H. Suja'i. Mengawali materi pelatihannya, Suja'i memberikan pengantar terkait support dan keseriusan para peserta dalam mengikuti rangkaian acara pelatihan. Seperti halnya dengan apa yang telah disampaikan Pak Karo AUPK terkait pentingnya agenda tersebut maka beliau berharap agar semua peserta bisa dengan sungguh-sungguh dan mengkuti pelatihan sampai tuntas/usai.
Selama pelatihan nanti berlangsung, Pak Suja' sapaan akrabnya itu memberikan saran dan perhatian agar para peserta tidak bingung apalagi khawatir. Menurutnya, karena hal itu merupakan pelatihan orang dewasa atau bukan lagi pelatihan dasar maka pelaksanaannya tidak akan diisi dengan ceramah namun lebih ke metode sharing dan banyak dilakukan simulasi-simulasi yang disertai monitoring dan evaluasi. "Hakikat pelatihan dewasa itu seperti mengisi gelas yang sudah berisi maka inti dari pelatihan bukanlah menambah isinya sampai tumpah namun tetap mengisinya dengan air tapi tidak sampai tumpah," paparnya. Dalam hal itu, beliau mengartikan bahwa pada pelatihan dewasa berati peserta sudah memiliki pengalaman sehingga diadakannya pelatihan tersebut tujuannya untuk menambah pengalamannya, mengasah wawasan yang telah dimiliki agar bisa meningkatkan skill dan kompetensi diri dalam menjalankan tugas/kinerjanya sebagai salah satu sasarannya yakni tenaga admintrasi atau teknisi manajemen di perguruan tinggi.(ptt)