UIN MALANG-110 Dosen Tetap Bukan-PNS (DTB-PNS) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berkesempatan belajar langsung kepada empat narasumber yang ahli di bidang Integrasi Keilmuan. Pasalnya, Pusat Studi Islam dan Sains (PSIS) mengundang seluruh dosen tersebut dalam Workshop Peningkatan Kompetensi Dosen Bidang Integrasi Islam dan Sains. Kegiatan berlangsung sehari di Aula Gedung Rektorat lt. 5, Rabu (31/8).
Untuk materi pertama, PSIS secara khusus mengundang seorang dosen senior Prof. Rd. Mulyadhi Kartanegara, Ph.D. dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menempuh masa studi S2 dan S3 di University of Chicago, Amerika, ia mendapatkan gelar akademik guru besarnya di Bidang Filsafat Islam. Dengan judul “6 Reasons Why The Integration of Knowledge is Epistemologically Necessary”, ia membedah karya besarnya Epistemologi Islam.
Selanjutnya, Prof. Dr. Asep Saifuddin Chalim, MA. hadir untuk menutup sesi pagi. Pemangku MBI (Madrasah Bertaraf Internasional) Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto itu berbagi manajemen ilmu yang ia terapkan di pondok pesantrennya yang tak hanya mengajarkan keagamaan, namun juga ilmu umum untuk bekal para santri di persaingan global.
Mengawali sesi siang workshop, PSIS menghadirkan Dr. Piet Hizbullah Khaidir, MA. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu al-Quran dan Sains al-Ishlah (STIQSI), Paciran, Lamongan ini dipandang mumpuni dalam bidang filsafat agama. Materinya yang berjudul “Al-Quran Sebagai Pengetahuan Integratif: Implementasi Integrasi Islam dan Sains di Perguruan Tinggi” juga mengupas filsafat keilmuan dari perspektif Barat dan Islam yang notabene bersumber dari al-Quran.
Tak melulu mengundang pakar dari luar universitas, PSIS juga menggandeng dosen UIN Malang, Dr. Achmad Khudori Soleh, M.Ag. Wakil Dekan di Fakultas Psikologi ini memang menekuni bidang Filsafat Islam. Sebagian besar karyanya adalah tentang Pemikiran Islam baik klasik maupun kontemporer. Materinya yang berjudul “Implementasi Integrasi Islam dan Sains dalam Pembelajaran” menjadi penutup workshop sehari bagi DTB-PNS tersebut. (nd)
Fotografer: Putut W. Hardiyanto