MENEROPONG ANCAMAN LONGSOR BERSAMA BPBD TULUNGAGUNG
Iffatunnida Kamis, 1 September 2022 . in Berita . 422 views
4294_tulung1.jpg


Catatan KKN: Jauharotal Aini (Jurusan Kimia, Semester 7)

UIN MALANG-Longsor merupakan ancaman bagi setiap masyarakat yang tinggal di dataran tinggi, terutama saat musim hujan. Seperti di Desa Gambiran, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung yang berada di puncak gunung dengan potensi longsor karena banyak sekali tebing yang sudah tidak berpenopang. Selain itu, tekstur tanahnya gembur sehingga mudah sekali mengalami longsor saat hujan. “Apalagi kalau hujan tidak berhenti kurang lebih 3 hari,” ucap Hudi Nur Kholis, Ketua Karang Taruna Desa Gambiran.
Menurut data kecamatan, setiap tahunnya terdapat titik-titik longsor yang terjadi di desa tersebut. Oleh sebab itu, saya dan seluruh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara Persemakmuran Sunan Ampel yang ditempatkan di Kabupaten Tulungagung mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya dan penyebab bencana alam, yakni longsor, sekaligus mensosialisasikan penanggulangannya. Tentu saja ini dirasa penting untuk meminimalisir jumlah korban jiwa dan kerugian materiil.
Sosialisasi ini dihadiri oleh Bejo Alrumaji (Kepala Desa Gambiran) Dr. Bani, M.Pd.I (DPL KKN Desa Gambiran), Hudi Nur Kholis (Ketua Karang Taruna Desa Gambiran), serta seluruh peserta KKN dari 16 Rukun Tetangga Desa Gambiran, UNISKA dan UIN SATU Tulungagung Kelompok 2. Penyelenggaraan acara ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa dan respon positif dari masyarakat.

4295_tulung2.jpg


Bejo menyatakan, sosialisasi ini dirasa sangat sesuai dengan kondisi masyarakatnya. Mengingat struktur geografis Desa Gambiran yang memang rawan dan kondisi curah hujan yang tinggi sehingga sering terjadi longsor. “Kami berharap acara ini bisa menambah pengetahuan kami tentang bencana dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya,” papar Bejo.
Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Fairus, Kepala Bagian Pencegahan dan Kesiagaan. Pematerinya langsung dari Kepala Seksi Pencegahan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Siti Nurhasanah. Ia berbagi tips pencegahan longsor serta penanganannya di hadapan masyarakat. Setiap warga diharapkan selalu waspada. Salah satunya ialah dengan menyiapkan satu tas darurat untuk menyimpan barang-barang dan surat-surat berharga. ”Ketika terjadi longsor mendadak, tas itu bisa langsung dibawa dan diamankan dengan mudah,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penanggulangan bencana alam merupakan tanggung jawab dan wewenang pemerintah pusat serta daerah. Hal ini sesuai dengan UUD Nomor 24 Tahun 2007. Ada tiga tahapan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Pertama, pra-bencana yang dilakukan dengan sosialisasi dan tanggap darurat. Tahap kedua ialah saat bencana, yakni pertolongan ketika bencana seperti longsor, banjir, dan erupsi terjadi. Tahap terakhir ialah pasca bencana. Di tahap ini ada rehabilitasi dan rekonstruksi. (*/nd)

 

(INFOPUB)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up