HUMAS-Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang) kembali go international. Kali ini, dua mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi(Saintek), yakni Achmad Fuadi, Jurusan Kimia angkatan 2019 dan Muhammad Imam Kharomain, Jurusan Biologi angkatan 2019. Keduanya, mewakili kampus Islam berlogo Ulul Albab sebagai delegasi dalam ajang Sakura Science Student Exchange Programme. Program tersebut berlangsung kurang lebih selama 10 hari(1-10/9), diikuti oleh berbagai universitas hingga lintas negara dan secara keseluruhan dibiayai oleh pihak Jepang. Diadakan di Fukuoka, Pulau Kyushu Jepang tepatnya berada di Fukuoka University.Rabu(14/9)
Berbagai agenda telah dijadwalkan dan dipersiapkan dalam program yang betemakan SDGs atau Sustainable Development Goals itu. Pada salah satu inti agendanya diawali dengan acara presentasi dari setiap delegasi, dan saat itu diawali oleh delegasi Australia hingga diakhiri dengan presentasi dari mahasiswa Fukuoka University.
Selanjutnya, agendanya adalah berkunjung ke laboratoriummulai dari matsukuma laboratory, kubota laboratory, dan shinto laboratory. Selain tour laboratorium, di sana para delegasi mendapatkan kesempatan juga untuk melakukan eksperimen bersama terkait proses fluidasi dengan menggunakan alat yang sudah dikonstruksi oleh Profesor Nagashima dan Matsukuma. Kemudian, pada agenda berikutnya tepatnya Rabu(7/9) dilaksanakan kegiatan facility tour. Pada kegiatan tersebut delegasi UIN Maliki bersama yang lainnya mengunjungi Clean Park Rinkai yang merupakan salah satu fasilitas pengolahan limbah padat terbesar di Japan. Selama di sana, pengunjung mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana negara Jepang terutama Kota Fukuoka dalam mengolah limbah padat kota. Pengolahan limbah di Kota Fukuoka menerapkan “3R” yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Dimana limbah padat yang tidak bisa di manfaatkan kembali akan dibuang ke Landfill setelah melalui beberapa tahapan. Selain itu para delegasi juga mengunjungi fasilitas pengolahan untuk limbah botol kaca dan botol PET, dan hari itu kunjungan berakhir di Landfill.
Pada hari berikutnya, kedua mahasiswa angkatan 2019 itu berkunjung ke salah satu fasilitas pengolahan limbah cair terbesar di jepang yang terletak di Kitakyushu. Fasilitas pengolahan limbah cair tersebut bernama hiagari sewage water treatment. Disana mereka mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana Kota Kitayushu mengolah limbah cair yang berasal dari rumah-rumah penduduk sebelum akhirnya di buang ke laut. Setelah itu, bergegas menuju fasilitas kota berikutnya yaitu Kitakyushu eco town center. Di sana, diberikan pengetahuan tentang bagaiman Kota Kitakyushu bangkit dari keterpurukannya di masa lampau dengan menerapkan konsep daur ulang. Selainj itu, parea delegasi berkesempatan juga untuk mengunjungi beberapa tempat pusat tenaga penghasil listrik yang ramah lingkungan seperti kincir angin dan sel tenaga surya. Lalu sebagai penutup kaegiatan di saat itu terakhir mengunjungi fasilitas daur ulang limbah mobil bekas.
Hari terakhir, tepatnya Jumat(9/9), delegasi UIN Maliki bersama lainnya berangkat menuju Fukuoka University untuk mengunjungi salah satu laboratorium dan melakukan eksperimen tentang kualitas air yang dihasilkan dari Landfill. Sampel yang digunakan berupa sampel Leached dari Landfill dengan metode aerob, anaerob, dan semi-anaerob. Masing-masing sampel diuji kualitasnya dengan menggunakan beberapa parameter seperti pH, COD, dan lain-lainnya.
Selama aktif dalam berbagai agenda yang telah dipersiapkan dalam Sakura Science Student Exchange Programme, delegasi UIN Maliki khususnya juga mendapatkan kesempatan berharga untuk mengisi waktu luang di sela rutinitasnya, yakni dengan berkeliling mengunjungi tempat-tempat wisata di Fukuoka, mulai dari pusat perbelanjaan, Kastil Fukuoka, hingga Patung Gundam setinggi 20 meter di Lalaport.(ptt)