MENAG: AICIS 2022 PERLU AKSI NYATA
Abadi Wijaya Kamis, 20 Oktober 2022 . in Berita . 305 views
4488_aicis.jpg


HUMAS-The 21 th Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2022 yang diselenggarakan di NTB Lombok dengan tuan rumah UIN Mataram Lombok pada tanggal 20-22 Oktober 2022 secara resmi dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas ditandai dengan pemukulan gendang belek.
AICIS sudah menjadi ajang tahunan berkumpulnya para praktisi peneliti lokal maupun internasional. AICIS tahun ini mengangkat tema FUTURE RELIGION IN G-20: Digital Transformation, Knowledge management, and Social Resilience.

4489_aicis1.jpg


Gus menteri mengawali sambutannya mengapresiasi perhelatan AICIS yang dinilai telah menjadi miniatur kajian Islam yang tidak hanya moderat tapi juga bisa membentuk mentalitas yang kuat baik di sektor wawasan intelektual, agama, politik, maupun gerakan sosial kultural. "Sayang berharap AICIS yang mempertmukan para akademisi ini bisa membuat aksi nyata menuju bangsa yang moderat dalam beragama," tegasnya.
Gus Yaqut meminta agar perhelatan konferensi skala internasional ini tidak hanya mampu menghasilkan paper atau artikel hasil penelitian saja. Akan tetapi, bisa membuat gerakan masif bagaimana Indonesia dengan kemajemukannya ini bisa menjadi contoh bagi negara lain akan toleransi dan moderasi agama masyarakatnya kuat.  "Saya rasa permintaan ini tidak berlebihan sesuai dengan tema AICIS tahun ini," tegasnya.

4490_aicis2.jpg


Masih kata Gus Menteri, hari ini dunia mengalami resesi global, perang, hingga pertentangan keyakinan masih terjadi, sebagai cendekia muslim tidak boleh diam saja,  harus memilih mana yang bisa diperbantukan untuk peradaban manusia.
Sejarah telah membuktikan bahwa agama sering dijadikan sebagai pijakan perang dan konflik telah terjadi dengan mengatasnamakan agama. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memandang dirinya sebagai kelompok ekslusif. "Jika tampilan ini masih mendominasi agama akan dijadikan alasan yang nyaman untuk berkonflik," terangnya.

4491_aicis3.jpg


Untuk itu, tambah dia, mari tunjukkan ke dunia bahwa ajaran agama islam itu penuh rahmat dan selalu mengajarkan untuk saling menghargai antar sesama karena semua itu sudah menjadi ketentuan Allah SWT. "Masalah ini sudah dijelaskan di surat Almaidah ayat 48," tegasnya.
Turut hadir Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Dr. H. Syafi’i, M.Ag, dan Rektor UIN Mataram Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag serta Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah.
AICIS tahun ini menghadirkan sepuluh pembicara ahli yaitu James B. Hoesterey dari Emory University yang sekaligus  Associate Professor and Winship Distinguished Research Professor of Religion (2019-2022), Yenny Wahid, Eny Retno Yaqut, Yo Nonaka, Mujiburrahman, Jeremy Menchik, Ali Munhanif, Masdar Hilmy, Azmil Mohd Tayeb, dan Iik Arifin Mansurnoor.

4492_aicis4.jpg


Dalam sambutannya, Ali Ramdhani meminta hasil AICIS bisa diimplementasikan untuk riset studi keislaman yag mendukung toleransi dan keharmonisan di tengah masyarakat. Ini akan menjadi pondasi terhadap moderasi beragama yang senantiasa memberikan nuansa keharmonisan ditengah kemajemukan masyarakat yang ada di Indonesia. "Saya ucapkan terimakasih kepada panitia yang telah menyiapkan AICIS yang spektakuler ini meski penuh dengan keterbatasan," ungkapnya.

4493_aicis-5.jpg


Sementara itu, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menjelaskan banyak orang menanyakan perkembangan agama di tengah era digitalisasi ini. Dengan adanya AICIS ini setidaknya bisa dilakukan transformasi yang bisa menghadirkan kebaikan bagi semuanya. "Semoga AICIS ini bisa menggerakkan para pemuda bangsa menjadi generasi unggul dan moderat dalam beragama" harapnya.

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up