UIN MALANG-Tak hanya menjadi slogan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang serius menerapkan integrasi keilmuan yang memang selalu menjadi metode pengajaran di kampus. Untuk membekali dosen-dosen muda di kampus, Pusat Studi Islam dan Sains (PSIS) di bawah naungan LP2M mengadakan Sosialisasi Panduan Integrasi Islam dan Sains di Aula Gedung Micro Teaching lt.3, Senin (14/11). Pada kesempatan tersebut, PSIS juga mengeluarkan panduan integrasi keilmuan dalam bentuk buku berjudul "Falsafah Pendidikan dan Standar Kompetensi Lulusan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang".
Begum Fauziyah, Ketua PSIS menyatakan buku yang disosialisasikan bersama rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini nantinya akan menjadi acuan pembelajaran dengan penerapan integrasi keilmuan. "Untuk itu, PSIS akan mulai mensosialisasikan panduan ini ke setiap fakultas dengan target dosen-dosen muda," jelasnya. Dengan adanya sosialisasi tersebut, diharapkan tidak adalagi staf pengajar yang mengabaikan integrasi ilmu umum dan agama saat mengajar.
Selama ini, masih kata Begum, integrasi keilmuan hanyalah sekadar objek diskusi dan perdebatan. Namun, implementasi nyata di ranah kampus masih minim. Tentu ini sangat miris, apalagi di UIN Malang yang mengangkat integrasi ilmu sebagai landasan keilmuannya. "Buku dan juga sosialisasi ini adalah bukti keseriusan PSIS dalam mendukung visi-misi kampus," papar dosen berkacamata ini.
Sosialisasi ini dihadiri dosen-dosen di UIN Malang serta dekan dan para wakil dekan. Tak hanya ketua PSIS, pembekalan tentang integrasi keilmuan juga diberikan oleh rektor, wakil rektor bidang kerjasama, dan dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dan ketua LP2M. (nd)