UIN MALANG-Area sekitar Lapangan Utama Kampus 1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, telah dipenuhi mahasiswa beralmamater menjelang Pukul 07.00 WIB. Tak seperti biasanya, selain tas atau ransel, mereka juga menenteng koper atau tas besar layaknya akan pindah hunian. Wajar saja, hari ini merupakan hari perdana pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Periode 2022-2023, Senin (19/12). KKM yang akan dilaksanakan selama lima minggu hingga pertengahan Januari 2023 mendatang ini diikuti sebanyak 3625 mahasiswa yang mayoritas semester lima dari berbagai jurusan.
Dr. Syaiful Mustofa, Ketua Pusat Studi Pengabdian Masyarakat-LP2M mengumpulkan seluruh peserta KKM untuk sekali lagi memberikan wejangan pra pemberangkatan ke setiap tempat pengabdian. Ia mengingatkan pentingnya mengikuti panduan atau pedoman KKM selama menjalankan program kerja nantinya. Meski waktu pengabdian relatif singkat, mahasiswa dihimbau untuk memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin. “Pastikan kalian diterima masyarakat setempat agar program kerja yang dicanangkan dapat berjalan lancar,” paparnya. Tak hanya itu, ia menekankan setidaknya ada tiga hal yang harus ditanamkan di benak setiap peserta, “Menjaga akhlak, menjaga almamater, dan menjaga diri.”
Sementara itu, Prof. Dr. Umi Sumbulah hadir untuk meresmikan pemberangkatan peserta KKM Periode 2022-2023. Beberapa hal untuk hidup dan berbaur di masyarakat disampaikan pula oleh Wakil Rektor Bidang Akademik ini. Hal pertama, menurutnya, yang harus dilakukan oleh mahasiswa peserta KKM ialah membangun relasi dengan berbagai pihak, seperti organisasi masyarakat, organisasi pemuda, dan organisasi keagamaan. “Organisasi-organisasi tersebut merupakan simbol dari suatu masyarakat. Maka penting untuk diajak berdiskusi dan bekerja sama,” tuturnya.
Sebagai tamu di lokasi KKM nanti, peserta diminta untuk memiliki sikap sebagai Islam yang moderat, sesuai dengan amanah Kementerian Agama Republik Indonesia. Sikap-sikap yang dimaksud ialah memiliki semangat kebangsaan, bersikap toleran terhadap segala perbedaan, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya setempat. “Masyarakat memiliki kearifan yang harus dihargai, jangan disalah-salahkan. Niat berdakwah pun ada aturannya,” nasihat Prof. Umi.
Lebih lanjut, terkait aspek akademik, pihak kampus berharap akan ada banyak tema riset yang bermunculan pasca penyelenggaraan KKM. Kolaborasi riset antara dosen dan mahasiswa tentu akan menambah khazanah keilmuan dan memberikan sumbangsih terhadap masyarakat tempat riset. “Bisa juga tema riset nanti dijadikan bahan untuk tugas akhir mahasiswa,” saran WR1 sebelum mengakhiri sambutannya.
3625 mahasiswa peserta KKM Periode 2022-2023 ini disebar ke 10 kecamatan di Kota dan Kabupaten Malang. Terdapat total 321 kelompok yang akan diawasi oleh DPL yang berasal dari tenaga pendidik UIN Malang. Tak hanya KKM reguler, Pusat Studi Pengabdian Masyarakat juga akan memberangkatkan 25 mahasiswa peserta KKM Internasional di akhir tahun. (nd)